Skip to main content

#HPjadul BlackBerry 9810 Torch 2, qwerty slide dengan layar sentuh

BlackBerry saat itu sedang berada di puncak kejayaannya. Gegara perkenalan seri Bold 9000 yang fenomenal dengan tombol gulir, Blackberry Messenger atau yang lebih dikenal dengan BBM, dan juga kemampuan Push Email secara real time, membuat banyak vendor lainnya berlomba merilis ponsel dengan bentukan serupa. Termasuk Nokia.

Hampir 90% kawan di lingkungan saya berpindah haluan menggunakan BlackBerry. Berangkat dari kebosanan yang melanda saat bermesraan dengan ponsel Symbian Nokia series.
Entah karena kebutuhan kerja, sekedar trend ikut-ikutan eksis di BBM, atau malah tak paham cara memakai yang benar. Ada.

Demam BlackBerry makin menjadi saat vendor asal Canada itu mengembangkan sistem navigasi trackpad, menggantikan trackball atau tombol gulir yang sebelumnya menghiasi wajah ponsel dengan tingkat kenyamanan keypad qwerty yang luar biasa. Saya sendiri pada akhirnya ketularan menggunakan “BlackBerry” hanya demi mendapatkan kalimat ‘update status via FaceBook from BlackBerry’ yang saat itu menjadi satu gengsi tersendiri. Solusinya sederhana dan Gratis tanpa harus beli ponselnya. Ya, Simulator.

Salah satu Simulator yang saya gunakan saat itu adalah seri 9800 atau yang dikenal dengan Torch. Baru rilis beberapa minggu dari seri fisiknya. Sebuah ponsel pintar dari BlackBerry yang masih menggunakan tombol qwerty digabung dengan layar sentuh dan konstruksi slide, menyebabkan harga jual seri ini tergolong mahal di masanya. Aksi ini lumayan mampu menipu beberapa kawan yang hingga setahun berikutnya masih ngotot minta Pin BB agar bisa mengundang saya masuk dalam group Alumni sekolah.

#HPjadul BlackBerry seri 9810 atau Torch 2 dirilis setahun setelah seri pertama 9800 diluncurkan dan booming di pasaran. Pembaharuan spesifikasi muncul dengan sejumlah perbaikan yang sebelumnya dianggap mengganggu, utamanya pada akses layar sentuh yang memang merupakan teknologi baru bagi RIM.

Mengandalkan internal memory 8 GB dan prosesor 1,2 GHz (dua kali lipat dari seri sebelumnya) dan RAM 768 MB, BlackBerry 9810 mendapat suntikan OS BlackBerry 7.0 yang saat itu menjadi standar baku sejumlah seri lainnya.

Setelah menunggu selama 7 tahun, ponsel BlackBerry yang memiliki desain unik ini baru bisa terbeli dengan harga yang amat sangat terjangkau. 299 ribu di Tokopedia. Satu harga yang mengagetkan mengingat ponsel dalam kondisi Baru namun stok lama, dengan fisik mulus semulus paha dedek dedek gemes dengan hot pants. He em…

#HPjadul #Blackberry #9810 #Torch #RIM #touchscreen #slide #qwerty

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...