Skip to main content

Nostalgia Oprek PC Jadul

Menyimak kembali satu persatu halaman majalah digital Chip edisi jadul, dari tahun 2002 hingga 2008, mengenang kembali nostalgia masa lalu dimana saat itu masuk suka oprek pc baik milik sendiri, kantor dimana bekerja, hingga punya teman. Mengisi sejumlah waktu luang yang ada sejak remaja hingga beranjak menikah.

Modal utama selain belasan keping cd hasil burning berisikan aplikasi, sistem dan permainan, wajib pula memiliki pengetahuan dan ilmu yang didapat dan diingat lewat majalah dan media cetak terkini. Meski jasa oprek tak selalu didapat berupa uang dalam amplop, tapi nikmat saat melihat wajah puas pemiliknya, memang beda terasa.
Benar-benar masa kurang kerjaan.

Dari banyak hal yang saya lakoni selama masa-masa Old itu, hingga hari ini masih ada beberapa kode atau serial number, hasil patch atau crack untuk aplikasi tertentu yang nyantol di kepala.
Misalkan saja winzip versi berapa, kodenya bisa menggunakan F6320000. atau kode untuk sistem operasi Windows 98 yang kerap diInstall ulang K4HVD-Q9TJ9-6CRX9-C9G68- aduh… ini mah Wajib hafal luar kepala.

Yang mengasyikkan dari aktifitas oprek jaman itu adalah banyaknya aplikasi unik yang bisa mengubah tampilan atau fungsi pc-mu jadi jauh lebih menarik dari biasanya. Salah satu yang saya suka adalah Windows Blinds. Semacam Tema pada sistem operasi Windows dimana tampilan bisa diCustom laiknya sistem operasi lain laiknya Launcher Android jaman Now. Bagi yang awam biasanya langsung bingung saat tampilan dipermak beda dengan wajah standar apa adanya.

Salah satu rilis sistem operasi Windows yang saya sukai adalah Windows 98 Me atau Millenium. Punya tampilan yang lebih segar dan bisa diOprek dengan bebas, pun punya banyak fitur baru. Apalagi soal spek dan kebutuhan perangkat, tidak berat-berat amat seperti Windows XP. Toh masih ada WB yang siap mengubah tampilannya ke versi XP.

Sekali waktu, jika bertemu dengan kawan yang suka pamer dengan pc baru mereka yang sudah mengadopsi Pentium IV, saya biasanya juga ikut pamer kemampuan tampilan dan aplikasi meski pc yang digunakan sudah tergolong jadul, alias masih menggunakan Pentium II MMX. Prinsipnya tetep gak mau kalah, apapun alasannya.

Ada juga hal yang sangat saya sukai saat beraktifitas dengan pc jaman jadul ini, yaitu merekam media kaset koleksi Iwan Fals dan musik hardcore lainnya kedalam format MP3 yang saat itu belum sefamiliar jaman Now. Jadi sudah mulai meninggalkan media tape kaset dan beralih ke Winamp. Cuma kualitas hasil suaranya belum semantap dan jernih gitu.

Sementara games yang paling disukai jaman itu ya tipe fps. First Person Shooter, macam Doom, Duke Nukem atau Quake, yang belakangan booming lewat Counter Strike dan semacamnya.

Kalo kalian, punya pengalaman apa dengan pc jadul ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian