Skip to main content

GA415 tujuan Jakarta

Perjalanan kali ini bisa dikatakan saya lakoni tanpa beban.

Tapi meskipun ada, ya ndak sebesar perjalanan terakhir. Atau segalau kisah kemarin.
Ada hanya lantaran saya berangkat mendampingi Pimpinan yang merasa penting untuk bisa ikut serta lantaran pertemuan kali ini di Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, ada kaitannya dengan opd baru yang dibentuk akhir tahun 2016 lalu.
Selebihnya ya biasa saja.

Mengambil perjalanan sehari sebelum jadwal acara, bertujuan agar kami tak perlu berkejaran dengan waktu untuk bisa menghadiri pembukaan rapat koordinasi terkait penyediaan perumahan di auditorium kementrian jalan Pattimura, sebagai hal sebelumnya.
Saya sendiri akan mengambil trip hingga selesai acara dan langsung balik malam harinya, sementara pimpinan mengambil pesawat pagi mengingat ada agenda khusus yang dilakukan terkait pemeriksaan BPKP.

Maka dilakonilah perjalanan ini kembali.

Lebih Santai
Seperti yang dikatakan diatas, perjalanan ini nyaris tanpa beban. Mengingat secara penugasan, kini saya tak lagi dibebani tanggung jawab sebagai PPK, tak satupun, baik untuk paket kegiatan Jalan Lingkungan yang dulu dilakoni, maupun kaitan dengan Perumahan, dinas penugasan kini.
Maka untuk agenda berangkat pun sepertinya tak seberat dulu. Hanya kepikiran dengan si kecil Ara yang biasanya saya temani tidurnya di malam hari, begitupun kesibukan keluarga jelang rahinan Tumpek Landep, sabtu besok.

Online dan Online
Semua transaksi yang dijalani selama 3 hari kedepan, dilakukan dengan memanfaatkan kemudahan Online.
Di jaman begini, ya harus nekat mencoba atau bahkan menggantikannya secara permanen, dari pemesanan tiket pesawat, booking hotel, hingga transportasi pengantaran.
Online dan Online.
Bersyukur bisa berada di era kekinian dimana koneksi internet sudah tidak lagi mahal untuk ditebus pakai.
dan ini adalah kali pertama pengalaman saya memanfaatkan kemajuan teknologi yang sebenarnya sudah lama dikenal.

Gangguan Mata
Sayangnya, aksi kali ini malah sedikit terganggu oleh kondisi mata yang belum jua membaik. Padahal sudah nyaris seminggu saya lakoni.
Mata merah, bengkak dan berair.
Belakangan malah bertambah banyak volume cairan yang keluar dari kelopak mata. Menyebabkan kantung mata penuh dengan bayangan bayangan semu yang menyulitkan jarak pandang.
Entah apa karena memang harus demikian prosedur kesembuhannya ataukah ada kaitannya dengan Diabetes yang saya derita selama ini ?

Tapi apapun itu, saya berharap ada banyak pengetahuan baru yang bisa didapatkan selama tiga hari kedepan ini.
Bisa ikut di doakan ya Kawan kawan…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian