Skip to main content

Berkendara dengan Uber

Ini bukan kali pertama saya mencoba peruntungan berkendara dengan Uber.
Kalo nda salah sekitar empat kali.

Pertama dari Bandara, pulang kerumah.
Pengalamannya agak terburu karena si Driver agak khawatir mengambil penumpang di Bandara lantaran isu pemukulan masih santer saat itu. Saya sendiri iseng mencoba eh la ya dapet. He…

Pengalaman Kedua, masih sama. Dari Bandara, pulang kerumah.
Kena biaya kurang lebih sama. Cuma driver satu ini lebih berani ngetem di bandara. Entah karena yang bersangkutan masih anggota ormas lokal dilihat dari cincin yang tersemat di jemarinya, atau apa. He…

Pengalaman Ketiga, pas kerja lembur sampe sore di kantor, masih sama tujuannya. Pulang kerumah.
Perjalanan santai mengingat lokasi pengambilan tergolong aman.

dan Pengalaman terakhir ya baru aja. Dari Rumah menuju Bandara. Kebetulan dapat drivernya masih orang Bali dari Sanur. Umurnya sepantaran pula. Jadi masih bisa nyambung obrolannya.

Ada banyak pengetahuan baru yang bisa saya dapatkan dari aksi Berkendara dengan Uber.
Soal perseteruan taksi online dengan konvensional. Bagaimana kisah dan pengalaman mereka dikejar-kejar, atau trik agar tak sampai ketahuan pengemudi taksi lokal maupun bandara. Bagaimana cerita yang dulunya pengangguran jadi banyak tertolong berkat Uber minimal kini ada penghasilannya. Atau soal jalan alternatif ketika menemukan Tol dalam posisi macet luar binasa di pintu masuk. Memberikan banyak ide untuk saya menuliskannya lebih jauh di halaman blog ini.

Menarik sebenarnya, mengingat secara pengeluaran biaya transportasi, berkat adanya Uber, masyarakat termasuk saya jadi lebih irit. Bayangkan aja kalo pake Taksi Bandara. Bisa kena 160an ribu minimal sampe 250 ribu untuk rute pulang. Sementara menggunakan Uber hanya kena 60an ribu saja. Serius…
Ya banyak faktor sih yang menyebabkan begitu.

Cuma jaman sudah online begini, mau nda mau ya memang kita harus siap untuk bersaing dan menyesuaikan diri. Kek kata orang, jangan sampe tergerus jaman ketika kita nda mampu mengikuti perkembangan.
Uber hanya satu dari sekian kemudahan dunia online yang ada saat ini. Masih ada banyak alternatif lainnya.

Kamu salah satu pemanfaatnya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p