Skip to main content

Keranjingan Local Guide

Lama nda muncul di halaman Blog ini, jadi kangen buat nulis serius lagi. Hanya karena kesibukan kerja menggantikan sementara pak Kepala Bidang yang musti ikutan Diklat, plus tugas pokok dan pendampingan pemeriksaan BPK, bikin semuanya berantakan.
Utamanya sih persoalan mood. Hehehe…

Tapi di balik itu, sebenarnya saya lagi keranjingan untuk menjadi seorang Local Guide yang baik disela hobi motret hal yang nda penting sejak awal kenal lensa kamera versi digital, dan juga kesempatan jalan-jalan baik seputaran Kota Denpasar dan wilayah kerja di Kabupaten Badung, pula luar daerah saat menjalankan tugas dinas.
Ketimbang mubazir pas mengambil gambar dan menyimpannya pada ponsel, mending ya dibagikan pada orang lain.

Local Guide yang saya maksud diatas adalah Pemandu Lokal yang bernaung dibawah nama besar Google, yang memiliki kegemaran (semacam tugas yang berawal dari hobi atau keisengan) untuk melengkapi berbagai macam venue yang terdaftar dalam peta milik Google atau Maps dalam perangkat ponsel pintar kalian, berupa ulasan singkat, data tambahan, nomor kontak hingga bisa jadi foto terkait.

Kira-kira begitu gambaran umumnya.

Selain ‘tugas nda resmi’ diatas, seorang Local Guide pada Google Maps juga mampu berperan untuk menata ulang venue yang sudah kadung ada dan tercatat didalamnya. Misalkan memberikan saran pemindahan lokasi venue apabila menemukan tidak berada pada tempat yang seharusnya. Atau mungkin menyarankan penutupan venue apabila di lokasi tersebut diyakini tidak ada satupun venue dimaksud. Dan lainnya…

Ada beberapa tingkatan atau level yang disematkan pada seorang Local Guide. Dari 1 sampai 5.
Tingkatan ini akan meningkat seiring semakin seringnya aktifitas yang dikontribusikan kepada Google, termasuk memberikan Review atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputaran venue yang kita pernah kunjungi atau temukan.
Saya sendiri sampai saat ini sudah mencapai tingkatan atau level 5 dengan jumlah kontribusi sebanyak 600an poin. Soal poin dan level bisa dibaca lebih jauh di halaman Help mereka.

Lalu apa reward yang diberikan oleh Google atas masukan atau kontribusi yang kita lakukan sejauh ini ? Ada banyak. Satu diantaranya yang saya ingat adalah Free penyimpanan di Google Drive sebesar 100 GB selama setahun. Entah ini hanya satu bentuk promosi atau pemaksaan agar kita membayar di tahun kedua, atau bagaimana ? Hahaha…

Tapi menjadi seorang Local Guide bagi peta milik Google ya bagi saya pribadi, memberikan kesenangan tersendiri kok.

Minimal bisa membantu orang lain dalam menemukan venue yang diharapkan melalui saran atau review yang pernah disampaikan sebelumnya. Bisa juga memanfaatkan sejumlah gambar yang pernah diambil jauh sebelumnya, lalu dipublikasikan ketimbang tersimpan dan terhapus begitu saja.

Kalian nda tertarik untuk ikutan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian