Skip to main content

Intermezzo 23 September

Pada akhirnya saya menyadari, bahwa saya tak membutuhkan lagi sebuah nomor ponsel untuk berkomunikasi, karena keasyikan dari semua itu pelan seakan sirna terbawa oleh waktu.

Kebosanan pun melanda dan menjadikan hari jauh lebih nyaman untuk dinikmati tanpa gangguan dering ponsel.

Apa yang dilewati tiga hari terakhir pun memberi banyak nasehat pada diri. Kehadiran kawan kawan dekat memberi saran untuk membunuh dan melupakan itu semua sejenak, dan jangan mempedulikannya lagi.

dan apa yang disampaikan pak de Muliarta, mantan atasan saya yang kini memilih pensiun dini dari jabatan Kepala Bidang, PPK dan PNS, memang serasa menohok dan mengingatkan saya pada banyak hal.

“Kita yang (ber)tanggung jawab, tapi disekitar kita banyak tukang peras wartawan, polisi aparat hukum.
Saya sebelum berhenti, curhat ke rumah pak Sekda dan bilang disitu saya belum bisa berubah jadi setan, karena disekitar kita banyak setan jadi saya tidak nyaman…”

dan saat saya mengeluhkan kebijakan tanpa ampun pimpinan menunjuk dan menugaskan saya sebagai PPK untuk 90an kegiatan dengan memanfaatkan sumber dana APBD Tahun 2016, dimana 80 diantaranya merupakan paket fisik konstruksi, dengan total dana 220 Milyar, maka Beliau pun mengingatkan saya kembali…

“Ya uleh2an malu sambil berstrategi untuk diri sendiri. Buat hiburan untuk diri sendiri.
Ingat anak istri itu yang utama…

Jika terjadi apa2 dengan kita, atasan di kantor paling ikut bela sungkawa. Tetapi anak istri akan menderita.
Jadi harus tetap ada waktu utk anak istri…”

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p