Skip to main content

Belanja Mudah Dan Pilih Harga TV LED Sesuai Pilihanmu

Beraktifitas di era teknologi informasi yang semakin mudah dijangkau setiap orang kapan saja, membuat segala sesuatunya jadi lebih sederhana, simpel dan mudah untuk dilakukan. Di semua lini.
Termasuk perilaku konsumtif, diantaranya berbelanja dan memilih perangkat TV LED yang sesuai pilihan, baik untuk menghiasi dinding kamar tidur pribadi ataupun ruang bersama keluarga.

Sekedar informasi, bahwa TV LED atau Light Emitting Dioda, merupakan pengembangan lebih lanjut dari TV LCD yang menggunakan teknologi LEDBacklight untuk mengganti cahayafluorescent, teknologi yang selama ini digunakan untuk TV LCD.

Dibandingkan model konvensional, TV LED dikenal jauh lebih hemat tempat lantaran bentuk layarnya yang pipih, bahkan sedikit lebih ramping bila disandingkan dengan TV LCD. Kelebihannya, tentu lebih fleksibel untuk diposisikan pada dinding dengan ketinggian tertentu menggunakan bracket.
Selain itu, konsumsi tenaga listrik yang dibutuhkan pun jauh lebih rendah, sekitar 20-30% lebih hemat jika dibanding TV LCD konvensional.

Satu-satunya keekurangan yang dimiliki oleh TV LED adalah harganya yang relatif lebih mahal jika dibanding TV LCD. Saat ini di beberapa gerai termasuk situs jual beli online Bhineka, dalam ukuran yang sama dengan TV LCD, harganya sekitar 50% lebih mahal. Meski demikian, bagi sebagian masyarakat yang lebih mengutamakan kenyamanan dalam menikmati multimedia, TV LED terkini sudah menawarkan bermacam fitur tambahan guna mengolah gambar.

Lantas, bagaimana cara untuk berbelanja mudah serta memilih harga TV LED sesuai pilihan, simak dulu Tips berikut ini.

tv-led-bhinneka-pande-baik-7

1. Lakukan Survey Harga secara Online di Bhinneka
Kualitas, lebar layar ataupun brand jualan biasanya akan berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan. Namun demikian, untuk bisa menemukan selisih harga yang kompetitif antar perusahaan yang belakangan aktif merilis teknologi TV LED, survey harga secara Online merupakan satu-satunya jalan sebelum kalian melakukan pembelian. Apalagi di era kekinian, waktu untuk menghampiri satu persatu distributor elektronik rasanya eman terbuang.
Bhinneka.com bisa jadi satu alternatif utama untuk memantaunya. Selain mampu mengurutkan pencarian berdasarkan harga termurah, pula bisa dilihat berdasarkan opsi pilihan lainnya untuk memberikan gambaran lebih baik pada calon pembeli.
Apabila pembelian secara Cash dirasa terlalu memberatkan kantong, bisa mengambil pilihan cicilan berkala untuk memudahkan pengeluaran bulanan.

2. Brand
Di pasar lokal, setidaknya ada tiga pemain utama yang rajin memproduksi perangkat elektronik televisi termasuk tipe LED.
LG Electronics, Samsung Electronics dan Toshiba.
Diluar itu masih ada nama lain seperti Philips, Sharp, Polytron, Sony, Panasonic atau TCL yang ikut meramaikan.
Pemilihan Brand, akan berbanding lurus dengan kualitas produk maupun Garansi purna jual.
Untuk membeli sebuah perangkat dengan harga yang sedikit lebih mahal, meski tidak berbeda jauh satu sama lainnya, tentu hal tersebut akan menjadi penting dipertimbangkan agar tak menyesal di belakang.

3. Spek Layar yang ditawarkan
Lebar diagonal layar, resolusi pixel, dukungan warna dan kekontrasan, ataupun sudut pandang bisa lebih diperhatikan, apalagi jika nantinya akan ditempatkan pada ruang bersama yang akan dinikmati oleh banyak orang, dari sudut yang berbeda.
Di halaman Bhinneka sendiri terpantau beragam ukuran yang ditawarkan oleh sejumlah brand ternama diatas, dari 19″ hingga 29″.
Biasanya terdapat fitur tambahan khas dari masing-masing brand ternama yang menjadi nilai jual. Cari tahu sejauh mana manfaatnya agar tak salah memilih.

4. Dukungan dan Spek Tambahan lainnya
Di jaman kekinian, kebutuhan slot USB tampaknya sudah mulai digandrungi oleh sebagian besar pengguna. Apakah nantinya akan disambungkan dengan perangkat flash drive ataupun multimedia lainnya, tentu akan mendapat nilai tambah.
Termasuk opsi slot HDMI, VGA atau lainnya.
Ada juga yang menawarkan suntikan OS tertentu dan koneksi Wifi untuk menambah kemampuan TV LED pilihan menjadi Smart Choice.

5. Konsumsi Listrik
Meski penggunaan teknologi LED backlight diklaim jauh lebih hemat dalam konsumsi daya listrik, namun perlu dipertimbangkan kebutuhannya agar pengeluaran daya listrik rumah nantinya tidak efisien baik secara volume maupun biaya.

6. Bonus Pembelian
Tips terakhir ini bisa digolongkan opsional, mengingat tidak semua penawaran memberikan bonus pembelian yang sama.
Pemberian Speaker Tower misalkan dapat dijadikan bahan pertimbangan tambahan sehingga bagi konsumen yang menyukai suara multimedia yang lebih booming tidak perlu lagi membeli dan mengeluarkan anggaran lagi secara terpisah.
Namun ada juga yang memberikan opsi cicilan ringan dengan waktu yang lebih panjang.

Demikian kiranya Tips singkat yang bisa dibagi untuk memberikan kemudahan dalam berbelanja dan memilih Televisi LED yang sesuai dengan pilihan kita.
Yang perlu diingat bahwa teknologi TV LED diciptakan dengan menggunakan teknologi yang bebas merkuri, ramah lingkungan, serta hemat energi. Harapannya tentu, radiasi yang dihasilkan oleh pancaran LED lebih sedikit sehingga secara tidak langsung bisa mengurangi dampak dari global warming.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p