Skip to main content

Hal-hal yang Sebetulnya Perlu diketahui oleh Nasabah Asuransi (bagian 1)

Melanjutkan postingan saya sebelumnya, terkait Kesalahan Terbesar Pola Pikir Nasabah, dalam kasus ini asuransi Prudential saat melakukan Pembelian Polis Jaminan Kesehatan. Pelan tapi Pasti akan saya coba untuk menyampaikan satu persatu Hal-hal yang Sebetulnya Perlu Diketahui oleh Nasabah Asuransi per Kesalahan tersebut.

Pertama, persoalan ‘bahwa saya tak peduli apa dan bagaimana aturan yang ditetapkan pada Polis Asuransi, yang penting atas dasar kepercayaan pada agency, saya tinggal membayar penuh premi bulanan dan mengajukan klaim saat dibutuhkan. Tentu agenlah orang pertama yang akan saya hubungi dan mintakan tolong mengurusnya ketika hal itu terjadi.
Kalau meminjam istilah di daerah kami, nampi beres gen.

Ini tentu saja Kesalahan Besar menurut saya.

Bahwa seharusnya, atau dengan pemilihan kata yang lebih santun, sebaiknya, Nasabah bisa paham sedari awal, apa saja yang menjadi hak dan detail item perjanjian yang terkandung didalam polis asuransi yang dibeli, sebelum memutuskan untuk melakukan pembayaran premi di bulan pertama. Ini Penting.

Mengingat apa yang akan terjadi saat klaim kesehatan dilakukan, diharapkan tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut, yang mampu menimbulkan potensi pertikaian pada hubungan nasabah dengan agency atau yang lebih parah, nasabah dengan asuransi.
Terpantau isu dan postingan yang muncul di akun sosial media FaceBook tampaknya berawal dari hal-hal sepele begini.

Pahami apa isi Polis Asuransi yang dibeli.Pahami pembagian berapa besaran Premi yang kelak akan dialokasikan untuk Kesehatan, dan berapa yang dialokasikan untuk Investasi, apabila opsi ini yang akan dipilih.
Pahami juga bagaimana detail klaim lebih jauh, seberapa besar nilai manfaat yang akan diterima untuk jenis sakit yang nantinya diderita. Apakah mencakup pula dengan Rawat Jalan ataukah hanya untuk Rawat Inap saja.
Pahami jenis Klaim yang nantinya akan dibayarkan kepada Nasabah.
Karena kalau tidak salah mengerti, untuk kasus Prudential ada dua pola yang saya ketahui yaitu dibayar dengan nilai uang saku harian apabila nasabah sudah memiliki jaminan asuransi lainnya yang menanggung pembayaran kamar rawat inap dan obat seperti misalkan Askes atau kini disebut sebagai BPJS, ataukah pola yang sama dengan BPJS diatas ?
Pahami, Pahami dan Pahami.

Tidak masalah jika kalian sebagai calon Nasabah akan lebih cerewet bertanya tentang banyak hal yang tidak atau belum dipahami sedari awal, ketimbang berdebat saat klaim kesehatan dilakukan. Karena kalian punyak Hak untuk itu.Disamping hasilnya akan mubazir, akal sehat pun biasanya akan dikalahkan oleh emosi karena memiliki keluhan sakit baik pada diri sendiri maupun anggota keluarga yang ditanggung selama ini.Ini saran dari saya loh ya.

Karena apabila saya sebagai agen asuransi, memang kewajiban saya untuk memberikan kejelasan isi polis yang nantinya akan dibeli, namun apabila calon nasabah menyampaikan bahwa yang bersangkutan sudah paham atau bahasa kasarnya tidak terlalu peduli untuk detail dalemannya, ya untuk apa membuang energi menjelaskan lebih jauh ketimbang tidak didengar ?

Namun memang tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga Agen Asuransi yang memang dengan sengaja menutupi hak atau manfaat yang dapat diterima oleh calon nasabah untuk tujuan tertentu. Salah satu diantaranya adalah untuk mendapatkan komisi yang lebih besar dari setiap calon nasabah yang akan direkrut masuk ke perusahaannya.

Mohon masukan dari para Agen ya jika kalian berkeberatan dengan tulisan diatas.
Pula Nasabah baik yang merasa jauh lebih tahu dari apa yang saya ceritakan atau barangkali memiliki pengalaman yang berbeda.
Monggo, kita sama sama Sharing untuk memperjelas posisi Asuransi dalam upayanya menjaga kesehatan masyarakat.

Nanti dilanjutkan lagi pada postingan berikutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p