Skip to main content

Lebih Jauh dengan AndroMax A

Salah satu persyaratan mutlak perangkat Android masa kini sebagaimana yang pernah saya tweetkan beberapa waktu yang lalu adalah kekuatan RAM minimal 1 GB. Selebihnya ya terserah Anda inginnya apa.
Lebar layar, besaran internal storage, prosesor, harga ataupun hal lain boleh jadi pertimbangan kedua. dan tampaknya pelan tapi pasti, semua harapan itu jadi kenyataan.

Setelah melakukan standarisasi tak resmi pada ponsel seharga sejutaan, penggunaan prosesor Quad Core, lalu internal storage sebesar 8 GB, dan terakhir RAM 1 GB, kini tampaknya SmartFren ingin tampil terdepan melalui seri AndroMax, mereka memperkenalkan standar jaringan baru, 4G LTE, yang tercepat sejauh ini, namun tetap berada pada lingkup harga sejutaan.
Kebawah.

Tempo hari mereka sudah melepas seri E2 di rentang 899ribuan saja. Selang tiga bulan kembali meramaikan pasar lewat seri A yang terpaut harga cukup jauh yaitu sebesar 649ribuan sudah termasuk perdana SmartFren dan bonus paket Data saat perangkat untuk pertama kali diaktifkan. Murah ?
Edan !!!
Sementara brand global lainnya masih bermain pada angka Sejutaan, yang faktanya diatas bahkan nyaris mencapai Duajuta lantaran kurang serupiah, AndroMax aka SmartFren berani tarung setengahnya.

Namun menyimak spesifikasi dan penampilan yang menyertai AndroMax A ini, secara pendapat saya pribadi mbok ya jangan mengharapkan kualitas atau kinerja yang sama dengan ponsel Android global yang dijual sejutaan tadi. Meski sesungguhnya diatas kertas malah menyerupai spek ponsel global lainnya.
Minimal makna kepemilikan ponsel berjaringan 4G LTE ini kalo ndak salah ditujukan untuk berselancar dan menikmati gegasnya dunia maya, termasuk berSosial Media atau bahkan sebagai alat bantu Tethering bagi perangkat lain yang memiliki spek mumpuni namun terbatas kemampuan kecepatan datanya. Hehehe…
Lumayan kan ?

Apalagi kalo disandingkan dengan membeli perangkat Modem Mifi yang tak jauh beda harganya, minimal AndroMax masih bisa digunakan untuk menelepon kolega saat terdesak batere low perangkat utama, atau sekedar selfie dan bermain games disaat yang sama.
Toh secara harga saya yakin tidak banyak yang harus menabung matimatian demi menebus AndroMax A pulang kerumah.

Murahnya perangkat sedikitnya bisa memberikan pilihan pada konsumen terutama mereka yang memiliki budget rendah namun tetap ingin merasakan gayanya berSelfie dengan akun Instagram, Path atau FaceBook, juga chat bersama teman lewat BBM, Whatsapp atau SnapChat, apalagi sebatas mencari informasi melalui akun twitter dan media online. Semua lewat begitu saja tanpa beban lagi. Menarik bukan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian