Skip to main content

Pokémon Go, Berbagi Tips. Asyik tapi Wajib Hati Hati

Lanjut tulisan soal Pokémon Go,
Berikut saya ingin berbagi Tips pada kalian demi mempermudah perburuan dalam segala situasi dan kondisi yang ada.
Disimak ya.

Untuk bisa memainkan aplikasi ini sebetulnya ndak sulit kok.
Seandainya sudah bisa dijalankan dengan baik, artinya secara spesifikasi perangkat kalo ndak salah paham sih kelihatannya sudah pantas dan masuk kriteria. Berbeda saat tampilan layar kalian mengalami blank atau error, kemungkinan besar ada yang belum terpenuhi.
Solusinya cuma dua.
Ganti permainan dengan Criminal Case, atau Ganti perangkat kalian ke Hisense punya seperti PureShot+ atau AndroMax E2+ sebagaimana yang saya pake saat ini.
*Eh…

Lalu berhubung aplikasi Pokémon Go ini mensyaratkan koneksi yang apik untuk bisa mendeteksi makhluk halus di sekitaran kita, dibutuhkan setidaknya paket data dengan jaringan yang mumpuni dan menguasai segala medan.
Saran saya, coba deh pilihan yang ditawarkan SmartFren 4G LTE. ndak bakalan nyesel kok. Hehehe…

Ketiga, dibutuhkan setidaknya Kesabaran saat melakukan Perburuan dan keWaspadaan. Hati-hati, pesan saya.
Jangan ngoyo atau apa namanya ? Ngotot ketika kondisi ndak memungkinkan. Apalagi saat kalian berada di balik setir kemudi mobil.
Akan sangat berbahaya jika sampai menghentikan kendaraan secara mendadak, atau menikung dan menepi tanpa sempat memberikan sinyal sein. Jangan sampai kelak ada meme aksi yang lebih membahayakan dari ibu-ibu naik matik. Hehehe…

Berikutnya, perburuan sebetulnya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Apakah dengan naik sepeda atau berlari sebagaimana masukan pengguna sejak awal, atau berkendara sampai menumpang Go-Jek. Terserah. Yang terpenting, utamakan Keselamatan.
Akan jauh lebih aman ketika kalian mentaati aturan lalu lintas di jalan raya sebelum melempari si makhluk ndak jelas yang ditemukan di jalan raya ketimbang semua ‘terlambat’.
Saya sendiri sempat alami. Hahaha…

Selain ketemu di jalanan, ada juga kok karakter Pokémon Go yang bisa ditemukan di tempat-tempat santai sebagaimana percobaan iseng yang saya lakukan sejauh ini.

Ada yang nemu di ruangan Samsat Corner Tiara Dewata, parkir area, depan Warung Adnyana, halaman rumah sepupu, toko alat tulis hingga ruang tunggu poliklinik.
Aktifitas ini tentunya jauh lebih Aman dilakukan ketimbang lari-lari ndak jelas sampe pintu rumah mantan.
Dan apabila penasaran saat berada di balik setir kendaraan roda empat, lakukan saat macet di lampu merah. Saat kendaraan berhenti permanen, utamanya saat lampu stop baru menyala.
Seeet… Aktifkan, Pantau.
Huhuhu…

Minimkan Aksi.
Jangan sampai kelak menimbulkan Reaksi yang berlebihan.
Ini Hukum Fisika kalo ndak salah.
Ketika kalian menemukan satu dua makhluk ndak jelas ini saat berada di balik setir atau saat menunggu di satu ruang penuh orang, upayakan beraksi dengan cara minimal. Putar posisi pada layar, Cari penampakannya dengan sedikit pergerakan, lalu lempar tanpa diketahui orang.
Awalnya aksi yang saya lakukan sempat mengundang senyum petugas Samsat di pojokan Tiara Dewata. Sampai saat sudah mahir melakukan aksi minim ini, secara nggak percaya kawan duduk di sebelah saya sampe kaget pas tau sudah nangkepin tiga makhluk semenjak tiba disitu. Ndak terlihat lagi main Pokémon Go kata dia. He…

Pastikan batere ponsel pas penuh-penuhnya saat kalian memulai perburuan karakter Pokémon. Atau minimal berbekal Power Bank untuk sekedar jaga-jaga. Apalagi kalo lokasi perburuan berada pada area minim colokan seperti Balai Kota nya Pak Basuki_TP, Lapangan Monas di Jekardah situ, atau Alun-alun Kota Denpasar sebagaimana saran Pande Putra, sepupu saya yang mantan Jumper FourSquare itu.
Akan ada banyak kawan (bukan pasangan pastinya) seperjuangan yang bisa ditemukan selain barisan makhluk ndak jelas tadi.

Nah, kira-kira itu dulu Tips ringan dari saya untuk kalian yang lagi berburu karakter Pokémon Go.
Kalo ada yang kurang jelas terkait cara main aksi lainnya, atau cara curang, mbok ya jangan tanya saya ya.
Nanti tak pelajari dulu.
He…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian