Skip to main content

AndroMax A, (lagi-lagi) Ponsel 4G LTE Murah untuk Semua

Rasanya belum lama saya melepas review AndroMax E2, ponsel 4G LTE berkekuatan Quad Core dan RAM 1 GB, paling murah diantara kompetitornya.
Eh, kini mereka hadir kembali dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Mau tau lebih lanjut ?

AndroMax A

Datang dengan layar berukuran 4,5″ resolusi standar ponsel pemula, AndroMax A dibekali teknologi SVI (Sun Visibility Improvement) yang memberikan kenyamanan bagi mata pengguna saat menggunakan ponsel dibawah paparan matahari.
Sedangkan untuk jenis dan kecepatan prosesor, besaran RAM juga internal storage kelihatannya masih sama dengan pendahulunya.

AndroMax A PanDe Baik 2

Terdapat dual kamera yang disematkan di sisi depan dan belakang, dengan menu pengaturan setara professional, dilengkapi pula dengan lampu LED flash untuk memberi pencahayaan tambahan saat pengambilan gambar. ISO, exposure, saturasi, ketajaman warna hingga reduksi mata merah pun ada. Tidak heran apabila hasil gambar yang dihasilkan tergolong halus disandingkan kompetitor di pasar Pemula. Bagi kalian yang punya hobi utak atik pengaturan model begini, wajib diuji coba deh sepertinya.

Mengusung bahan plastik dof abu gelap, sedikit lebih nyaman saat digenggam karena tidak meninggalkan sidik jari pada permukaannya yang halus.
Penampilannya menyiratkan ponsel unibodi dimana batere tampaknya gak bakalan bisa dibuka. Akan tetapi saat ditelusuri lebih jauh, terdapat celah berbeda pada sudut bawah kanan layar yang menjadikannya cara gampang membuka cover belakang layaknya ponsel milik Nokia seri Lumia.

Posisi slot Charger bisa ditemukan di sisi kiri samping atas. Mengingatkan saya pada ponsel Android lama milik HTC, brand ternama dari Taiwan itu. Sementara tombol power dan volume, berkumpul di sisi kanan sedang audio seperti biasa ada di sisi atas.
Dikarenakan penggunaan cover yang menyerupai form unibodi ini, maka akan menyulitkan pengguna untuk melakukan aksi penekanan tombol tanpa menutupnya terlebih dahulu.

Dibalik cover terdapat tiga slot kartu. Paling kanan untuk sim card berjaringan 4G LTE dengan jangkauan yang lebih luas berkat FDD dan TDD LTE, slot tengah untuk sim card berjaringan GSM dan paling kiri untuk eksternal card yang didukung hingga 32 GB saja. Lumayanlah.
Jadi ceritanya masih mampu menampung dual sim beda operator dan jaringan plus penyimpanan tambahan film eh data sekaligus. Ehem…
Hanya saja harus membuka batere untuk bisa menggantikannya.

AndroMax A PanDe Baik 1

Saat dinyalakan, pengguna wajib melewati prosedur standar khas ponsel Android plus pembaharuan hampir seluruh aplikasi default yang tertanam pada ponsel.
Maka bersyukurlah pada bonus kuota data saat aktivasi paket pertama kalinya.

User Interface terpantau menggunakan Trebuchet Launcher dengan Android versi 5.1.1 atau permen Lolipop. Kalo ndak salah sampai saat tulisan ini diturunkan, belum pada upgrade lebih lanjut ke seri M apalagi N. Nagasari eh Nougat maksudnya.

Selain membawa fitur khas AndroMax series seperti penjadwalan perangkat untuk mati dan menyala secara otomatis, saya baru tahu kalo didalamnya disematkan pula fitur Black List yang mampu memblokir nomor atau panggilan masuk dari daftar kontak atau log yang tercatat. Bisa diperuntukkan bagi agen asuransi atau mungkin nomor mantan yang sudah meninggalkan kalian untuk menikah dengan yang lebih mapan. Eh…

Lainnya sih, saya lihat masih sama kok. Baik itu aplikasi tambahan seperti Radio, lampu senter, perekam hingga google photo, maupun kemampuan untuk melakukan pencetakan melalui cloud.

Masih penasaran dengan isi lanjutannya ?

Kenapa ndak dicoba untuk membawanya pulang dari gerai ponsel terdekat ?

Harganya cukup terjangkau kok.
Malah jauh lebih terjangkau dari pendahulunya, apalagi kompetitornya.

Hanya sekitar Rp 649.000 saja kalian sudah bisa menjajal jaringan 4G LTE berkecepatan tinggi milik SmartFren sekaligus menikmati panggilan jernih voLTE dengan bonus kuota sebesar 8 GB saat aktivasi nomor pertama kali.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p