Skip to main content

Pokémon Go, Ayo Kita Main

Versi gak resmi aplikasi Pokémon Go yang saya unduh lewat halaman web ini berukuran cukup besar untuk sebuah aplikasi/permainan di perangkat Android, setara miliknya BabyBus rata-rata. Sehingga dalam perjalanannya diinfo katanya siy, membutuhkan RAM minimum 2 GB. Wiii… Mantap yah.

Di awal pasca Instalasi, pengguna wajib melakukan setup profil dirinya dulu, dari nama panggilan, set wajah, rambut, topi, warna mata, baju, celana, hingga tas. Udah gitu musti rajin cek aplikasi atau standby dengerin notifikasi saat satu dua karakter berada di sekitar pengguna minta ditangkep. Hehehe…

Jika sudah siap, akan ada training awal menangkap satu diantara tiga pilihan karakter Pokémon disekitar kita tanpa perlu bersusah payah mencarinya kemana-mana.

Putar areanya sampe si tokoh berdiri berhadapan dengan makhluk gak jelas ini, lalu tekan si makhluk untuk memasukkan ybs ke dalam tampilan layar kamera, ambil posisi gambar yang benar lalu lemparkan telor yang ada di tengah bawah layar hingga (ceritanya) menangkap si karakter masuk ke dalam telur.
Taraaa… Permainan berakhir. Sementara.
Tertangkaplah satu karakter yang kalian pilih dan tersimpan dalam data ponsel pada aplikasi Pokémon Go.
Sesederhana itu.

Pilihan selanjutnya adalah Berburu.
Saat kalian bepergian kemana, jika lagi senggang, bukalah aplikasi games Pokémon Go. Tunggu hingga GPS standby terpantau lalu cari-cari sosok makhluk ndak jelas ini disekitaran. Biasanya sih bakalan nemu satu dua diantaranya.
Sesederhana itu.

Pada tampilan layar ada bermacam notifikasi yang bisa dilihat. Dari lokasi Gym untuk melatih karakter yang dimiliki namun baru bisa aktif digunakan apabila telah mencapai level 5, trus ada semacam lokasi tertentu yang dicatatkan pengguna lain entah fungsinya untuk apa, dan tampilan daun daun melayang yang nampaknya sebagai tanda pergerakan makhluk halus di dekat kita yang biasanya diburu para pengguna hingga mengalami tabrakan di jalan raya, tertangkap basah di rumah mantan atau… Ah, kalian nanti bisa jadi punya cerita unik untuk hal ini.

Hingga tulisan dibuat, profil saya ‘PanDeBaik’ baru masuk level 4, usai menangkap 2 makhluk berbentuk tikus dan ulat di ruang tunggu poliklinik Gigi RS Bhakti Rahayu. Tangkapan ini menjadikan total berjumlah 11 yang tercatat dalam database ponsel dengan 10 karakter yang berbeda. Kebetulan si tikus saya temukan tadi siang di seputaran rumah Sepupu di Jayagiri.
Terpantau ada 117 slot yang terdaftar pada database ponsel. Entah di ponsel mereka yang telah mencapai level belasan. Jadi woles aja nyarinya. Santai. Hehehe…

Kedepannya kalo ndak salah baca dari pilihan yang ada, koleksi ini bisa pula di Transfer ke rekan lain yang memainkan aplikasi Pokémon Go tentu dengan kompensasi tertentu sesuai kesepakatan. Makin mahal apabila yang diajak bertukar kirim adalah Pemburu Serius atau kolektor. Kalian percaya ?

Jangan.

Demikian halnya untuk mempermudah perburuan, ada banyak pilihan ‘amunisi’ yang dapat ditebus dengan sejumlah uang *kebiasaan main game online, yang saat kalian berada pada level yang sama dengan saya barangkali belum begitu perlu. Apalagi jika sampe beneran ndak ngerti cara mainnya. Huehehe…

Begitu kira-kira sepintas Pokémon Go dari saya.
Di tulisan berikutnya, simak beberapa Tips awal yang barangkali berguna bagi kalian yang saat ini sedang melakukan perburuan sebagai pengguna Pemula.
Ditunggu yah…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...