Skip to main content

10 Tahun Pernikahan

Komplain.
Istri marah-marah lewat akun whatsapp nya saat saya melupakan hari perayaan 10 tahun pernikahan kami, sesaat setelah tiba di ruang kerja masing-masing.
Meski saya yakin ia tak serius, agak kaget juga saat mengingat ‘eh iya ya, kami sudah 10 tahun menikah rupanya… gak nyangka. Hehehe…’
Saya yakin ia tak serius marahannya lantaran ia sejauh ini sudah pada tahap memaklumi kepikunan akan hal-hal yang terjadi di sekitar kami. Ini satu efek samping tekanan pekerjaan, pimpinan hingga masyarakat dan DPRD selama dua tahun terakhir.

Tapi, eh sudah 10 tahun ya ?

Jika boleh saya mengingat, 10 tahun lalu tepatnya 10 Desember 2005 merupakan sesi terakhir dari tiga sesi persiapan pernikahan yang menghadirkan Made Rai sebagai lawakan bondres saat itu.
Semua masih lekat dalam ingatan. Apa yang disampaikan, hingga apa yang dilewati untuk bisa mendapat persetujuan dari calon Mertua. Satu perjuangan penting tentu saja.

Melewati masa 10 tahun tanpa riak yang dalam, tentu menjadi cerita tersendiri. Karena sesungguhnya pernikahan itu bukanlah menyamakan perbedaan namun lebih pada memaklumi perbedaan dan menyamakan visi kami kedepannya. Harus saling bantu dan membahu untuk bisa sampai disini.
Ada banyak konflik tentu didalamnya. Namun tingginya rasa Cinta yang ada, sepertinya telah mengalahkan semuanya. Marahan itu dijamin ada. Tapi gak pernah bisa lama-lama. Apalagi kini saat anak-anak ada.

Satu dasa warsa pernikahan, kami dikaruniai tiga gadis kecil yang cantik dan nakal. Berbeda tabiat pula. Menjadikan suasana rumah kami sedemikian ramai dan heboh setiap harinya. Tapi tetap disyukuri karena ada banyak keluarga kecil di luar sana yang hingga kini belum diberi kesempatan yang sama oleh-NYA.

Perayaan 10 tahun pernikahan kami lakukan di salah satu gazebo di sudut Warung Subak peguyangan pada malam harinya. Tak hanya berdua, tapi bertujuh. Lengkap dengan ketiga anak cantik dan nakal serta orang tua. Orang-orang yang kami sayangi.

Tapi ah, 10 Tahun pernikahan bisa jadi satu rentang wakti yang sangat panjang jika mengingat apa yang sudah dicapai sejauh ini, bisa juga satu rentang waktu yang sangat singkat. Rasanya memang baru kemarin pernikahan itu ya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian