Skip to main content

Android Devices makin menggila

Lama gak memantau berita perkembangan sistem operasi terFavorit disela kesibukan kerja dan keluarga, malah jadi kaget pas baca dua Tabloid ponsel yang masih eksis hingga kini, Pulsa dan Sinyal.

Bukan apa-apa sih, tapi pasca pilihan ke Note 3 dua tahun lalu memang bikin gak terlalu minat buat melirik perangkat Android lainnya baik ponsel maupun tablet pc, baik merek besar hingga nubie, lantaran sudah merasa cukup dengan kemampuan yang diberikan. Hanya sesekali ya menuliskan hal-hal baru yang sekiranya menarik bagi orang lain, agar dapat diketahui dengan cepat.

Sebut saja Samsung.
Merek asal Korea ini tampaknya makin mengekor kesuksesan Nokia satu dekade lalu. Saat mereka masih jaya lewat ponsel Symbian dengan merilis puluhan seri yang serupa namun tak sama, juga melepas dengan spesifikasi yang tak jauh beda. Yang hebatnya, masuk dalam pangsa pasar di semua lini.
Akal Nokia dengan membuat banyak varian penamaan juga diikuti plek. Setelah kita familiar dengan seri S, Galaxy atau Note, kini ada seri A, J, E, On atau Grand. Bagi yang gak mengikuti perkembangan Samsung dijamin bakalan bingung saat dimintakan rekomendasinya.

Meski tak serakus Samsung dalam upaya merebut pasar Android Devices, Sony, LG bahkan HTC tampaknya masih jugs tetap setia menggelontorkan seri-seri ternama mereka melanjutkan sukses yang pernah diraih sebelumnya. Katakanlah ada seri Z nya XPeria, seri G nya LG atau One series nya HTC. Meluncur dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda satu sama lainnya.

Berusaha bermain aman di kecepatan Quad Core, 1 GB RAM dan 8 GB internal Storage, atau bersaing di ranah flagship 3 GB RAM dengan harga jual terjangkau ketimbang brand korea tadi.

Pangsa ini bahkan kini telah dipenuhi oleh merek-merek kenamaan yang lebih dulu jaya di kancah personal komputer. Ada Acer, Lenovo, HP bahkan Asus.
Nama terakhir ini bahkan jauh lebih getol dari kawan seangkatannya dengan rajin merilis ponsel-ponsel dengan spek menggiurkan dan dalam varian yang berbeda baik dari besaran internal storage yang ditanamkan, juga RAM untuk dapat memproses aplikasi dengan cepat.

Sementara merek lokal tampaknya memang jauh lebih menggila. Mereka berani tampil dengan menggunakan spesifikasi perangkat yang tak jauh berbeda namun dengan harga yang lebih murah. Tentu ada pertimbangannya di balik itu semua, misalkan mengganti jenis prosesor yang disematkan dengan buatan China yang biayanya jauh lebih murah.
Meski begitu, di era kekinian dimana Google selaku pengembang sistem operasi Android, mulai berupaya mengenalkan ponsel murah pada konsumen  dunia, tampaknya sudah tak ada keraguan lagi bagi mereka yang ingin memiliki perangkat Android tanpa perlu khawatir dengan pilihan Update baik untuk aplikasi maupun sistemnya sendiri.

Maka tidak heran, jika belakangan perangkat Android tampak makin menguasai pasar dibanding para pesaingnya. Sedikitnya 82% sebagaimana dilansir halaman IDC perangkat berbasis Android mengambil kue pada quartal kedua tahun 2015 ini. Turun sedikit ketimbang tahun lalu.
Penurunan ini kelihatannya merupakan imbas dari pindahnya para pengguna Android ke iOS Apple seiring dirilisnya seri 6 yang meskipun secara harga jauh lebih tinggi namun informasinya jauh lebih stabil secara aplikasi.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja