Skip to main content

Cerita Satu Sore di Sal Cempaka

Tangisannya masih keras terdengar saat kami melangkah pulang. Kata Ibunya, si Cantik seperti ingin mengadu, tak mau ditinggal pergi. Sedangkan kami, begitu tahu perkembangan si Bayi akan dipuasakan kembali, sepertinya pulang merupakan pilihan agar bisa beristirahat setelah seharian berada di RS Sanglah.

Pukul 10 pagi, kami tiba di PJT Sanglah. Setelah berbagi tugas, kami menjalankan kewajiban masing-masing sembari menunggu Konsul dengan Dokter Jaga. Dua jam kemudian, saya mendapat kabar dari Istri, bahwa adik akan dipindah ke sal Cempaka hari ini. Informasi yang sama kami dapatkan saat jumat malam lalu. Berbeda dengan malam itu, rencana kepindahan hari ini, sudah di Acc oleh Dokter Dharma Artana, dokter yang sama merawat putri kami sejak di Puri Bunda.

Lima Jam lamanya kami menunggu persiapan kepindahan, waktu yang lumayan lama sebetulnya jika digunakan untuk beraktifitas lain, istirahat misalnya. Infonya sih, butuh waktu yang tak sedikit untuk mensterilkan Inkubator yang nantinya akan digunakan oleh si Bayi berikutnya.
Namun demi anak, kamipun sama-sama mengutamakan penantian meski sempat jenuh duduk di areal depan gedung PJT, setelah diusir Keamanan lantaran terlalu lama berada di sejuknya ruangan PJT.

Mutiara PanDe Nyoman 03

Karena Tangisannya yang sudah cukup keras dan kencang, merupakan salah satu penyebab Gek Ara dipindahkan ke Sal Cempaka. Sal Isolasi dimana hanya sang Ibu saja yang diijinkan berinteraksi menyusui dengan anaknya, tanpa diperbolehkan ditengok oleh anggota keluarga lainnya, Ayah sekalipun.
Dimana secara fisik luar, si Cantik ini sudah tergolong stabil, meski secara hasil cek darah, masih ada beberapa catatan penting lainnya yang harus dicermati kembali.
Namun berhubung ia tak lagi menggunakan Oksigen, dan alat-alat perawatan NICU, maka dengan keputusan dokter, ia kini bisa turun ke tahap 2, tahap untuk berinteraksi dengan si Ibu, meski masih tetap berada dalam naungan Inkubator.

Perut Gek Ara terpantau bengkak lagi, walau tak sebesar dulu. Sedikit cairan berwarna kecokelatan juga masih tampak hadir dalam residu yang dimasukkan kedalam mulutnya. Itu sebabnya, ia kini harus dipuasakan lagi hingga cairan itu tak lagi dikeluarkan. Setelahnya, ia akan diberi mimik ASI melalui botol yang disiapkan dari sang Ibu, baru kemudian dievaluasi kembali. Begitu berulang hingga batas toleransi terpenuhi.

Beberapa pe-er khusus yang kini masih tersisa dari perawatannya adalah pemeriksaan terkait Cairan Otak dan Mata (ROP) yang ditenggarai merupakan efek samping dari penggunaan Inkubator dan Oksigen yang cukup lama, dan juga Jantung serta Hati akibat dari Infeksi yang dideritanya. Ohya, sakit yang dialami putri kami ini disebutkan sebagai Sepsis oleh dokter yang menanganinya. Infeksi Berat, begitu kurang lebihnya.

Jadi, tetaplah kami meminta Do’a dari semua kawan dan saudara, untuk kesehatan dan kepulihan Putri Ketiga kami ini, agar bisa sembuh dari sakitnya itu. Sehingga kami pun bisa segera berkumpul dengan si Cantik Mutiara.

Sudah tak sabar ingin menciumnya…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p