Skip to main content

Rutinitas Dua Minggu

Waktu sudah menunjukkan jam besuk ruang NICU, kamipun bersiap menuju kendaraan dan berangkat menyusuri jalan Nangka, Patimura, Suli, Sarigading, lalu Gatsu IV menuju Rumah Sakit Puri Bunda.
Pulangnya, kalo gak kearah timur melewati Hotel Nikki, kearah barat melewati kantor PU Kota Denpasar, pilihan lainnya ya kearah Utara kembali pada rute awal. Begitu terus. Dua kali sehari, pagi dan malam. Selama dua minggu terakhir.

Sesampainya di parkiran, istri biasanya naik duluan ke lantai 3 sementara saya bersiap mebanten, ngaturang canang lan mebakti di Padmasana rumah sakit, untuk memohon kesehatan dan kepulihan putri cantik ketiga yang saya miliki ini.
Sambil melantunkan doa, kadang jika rasa itu tak kuat ditahan pasti ada saja air mata yang dijatuhkan.
Kami begitu cengeng dua minggu ini.

Rutinitas 8

Ruang yang biasa dijadikan tempat untuk menunggu jika keadaan sepi adalah Konsultasi. Meskipun disitu sudah ada larangan agar tidak menjadikannya tempat menunggu.
Namun jika kondisi ramai oleh keberadaan para orang tua bayi yang dirawat di ruang Intensif, kami akan menunggu di areal depan, dekat void lantai 3.
Sebelum pulang, biasanya kami mengobrol sebentar menceritakan pengalaman menengok baby didalam untuk kemudian pulang melalui lift pengunjung. Begitu terus dua minggu ini.

Saat menunggu giliran, biasanya kami akan bercakap antar orang tua mengisahkan sakit bayi masing masing sembari bertukar keluh kesah lantaran merasa senasib. Jika tidak, saya akan mengirimkan hasil foto dan video jepretan diam-diam ke ponsel Istri dan beberapa akun saudara lainnya untuk berkabar.

Ah, rutinitas…

Semoga tidak berlanjut terlalu lama

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p