Skip to main content

Berkorban dan Berjuang Sama Sama

Masing-masing dari kalian, yakin pernah bahkan masih menekuninya, satu upaya pengorbanan yang dilakukan demi orang yang disayang. Demikian halnya kami.

Dua setengah minggu di Puri Bunda, dua kali sehari, ditambah doa dan tangisan, rasanya belum cukup untuk membawa pulang si Cantik dari perawatannya sejak lahir. Naik turun kondisinya selalu dikabarkan mengingat ia tak boleh dijenguk kecuali orangtua sendiri. Biaya rupiahpun kami pertaruhkan demi putri ketiga ini. Namun sepertinya Tuhan belum berkenan akan semua itu.

Perjuanganpun kini dilanjutkan di ruang yang sama RS Sanglah.

Sejak Rabu lalu, si Cantik kami rujuk berhubung kondisinya menurun lagi. Dengan perut yang membengkak, ia direncanakan puasa kembali hingga mencari waktu yang tepat untuk diberikan mimik ASI.

Ada banyak perubahan yang kami alami dari perpindahan ke RS Sanglah ini. Utamanya berkaitan dengan Pelayanan.

Puri Bunda memang mahal, namun pelayanannya pun sangat memuaskan. Keluarga pasien tidak direpotkan dengan urusan administrasi, menunggu dan lainnya. Semua bisa dibayar dengan rupiah. Sedang di RS Sanglah, dengan memanfaatkan asuransi kesehatan BPJS, mau tidak mau keluarga pasien harus meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengurus administrasi, menunggu dan menanti hal yang kadang tak pasti.
Seperti kata pak Ahok, kalo memang Miskin ya harus sadar, jangan banyak lagak.

Aturan di NICU RS Sanglah, ruangan steril dari kunjungan orang tua. Ini berbeda dengan Puri Bunda dimana orangtua masih diijinkan masuk ke ruang NICU untuk melihat dan menyentuh anak mereka. Awal diberitahu, saya sempat bengong, tapi demi kesehatan si Cantik, rasanya memang perlu pengorbanan ini dilakukan. Soal ini ditambahkan pula dengan tak bisa dilihat meskipun dari balik kaca ruangan, dimana selalu ditutup dengan tirai rapat. Satu-satunya Aturan tambahan yang kemudian agak menghibur adalah, kami diijinkan untuk menitip Foto anak kepada perawat yang menjaganya. Tentu hal ini juga berbeda dengan aturan di Puri Bunda dimana kami harus sembunyi sembunyi saat mengambil gambar baik foto maupun video.

Perjuangan lainnya adalah Mencari Parkir.
Jika di Puri Bunda persoalan parkir bukan menjadi satu masalah besar, tidak demikian halnya dengan di RS Sanglah. Hari pertama kami berkunjung, parkir baru bisa didapatkan diseputaran Serma Made Pil, belakang Alfa. Parah benar. Tapi tidak demikian saat waktu kunjungan bergeser ke sore hari. Agak lapang jika dibanding kunjungan pagi. Akhirnya diputuskan untuk menggunakan sepeda motor meski dengan resiko kehujanan.

Akan tetapi bersyukur juga kalau dulu pernah punya pengalaman menginap di Sanglah selama 9 hari. Jadi untuk urusan makan, maturan dan lainnya, sudah hafal tinggal penyesuaiannya saja.

Sementara kami berupaya disini, adik Cantikpun kami yakin memiliki perjuangannya sendiri. Bertahan dalam sakit menuju kesembuhan yang kami harapkan selama ini. Jadi ya… sama sama Berjuang, sama sama Berkorban. Demi satu cita, berkumpul bersama Keluarga.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...