Skip to main content

Air Mandi tak lagi Dingin

Ada masanya dahulu ketika bangun pagi rasanya malas untuk mandi karena air bak yang terlalu dingin mengelus badan. Ada juga masanya dahulu ketika duduk di bibir toilet lebih memilih cepat-cepat beranjak karena dinginnya keramik serasa menusuk tulang. Tapi kini, semua tak lagi bisa dirasa.

Panasnya cuaca yang menghinggapi kota kami setahun terakhir cukup membuat gerah semua orang, khususnya yang tidak memiliki ac pendingin di ruang kamar mereka. Hal ini pun akhirnya mengubah doktrin yang telah kami percayai sejak kecil bahwa Hujan akan datang pada bulan yang namanya berakhiran -ber.

Entah apa yang menyebabkannya begitu. Ada yang mengatakan bahwa ini adalah efek dari rumah kaca, atau gedung gedung tinggi memantulkan panas ke lingkungan mereka. Ada pula yang mengatakan bahwa ini adalah efek datangnya angin dari sisi benua yang kering. Bahkan ada juga yang menyalahkan penggunaan lampu sorot atau yang sering disangka sinar laser, sebagai pemecah awan dan menjauhkan hujan.

Apapun itu, yang pasti tanah kami tak lagi dilaburi air hujan. Karena mereka hanya datang dalam hitungan menit, dan memaksa kami mengeluhkannya kembalu lewat doa, caci maki ataupun sosial media.

Akibatnya air mandi kami tak lagi dingin. Sekalipun diguyurnya pada malam hari. Air mandi yang asalnya dari distribusi perusahaan air minum, kini lebih mirip air payau yang berasa sedikit kental dari air yang biasanya kami kenal. Sejuknya ruang mandi yang dahulu ada, kini sudah berubah menjadi Sauna, yang siap mengucurkan keringat meskipun hanya untuk duduk membaca koran di pinggiran kloset.

Entah apakah kelak kekhawatiran kami akan kisah masa depan dimana krisis air akibat suhu bumi meningkat akan benar-benar terjadi…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p