Skip to main content

2048

Hu Hu Hu… Rasanya belum lengkap seharian itu kalau belum sempat main 2048… setidaknya begitu rutinitas selama sebulan terakhir… dijamin bakalan sesempatnya untuk dapetin highscore yang ternyata masih jauh dari harapan…

Sekedar Baca dari Wikipedia, infonya sih 2048 itu sebuah games sederhana yang dibuat oleh seorang pengembang games berusia 19 tahun asal Italia sana, per bulan Maret 2014 lalu. Hmmm… Gamesnya baru baru gres berarti…

Pola permainannya hanya melakukan geser layar atas angka yang muncul satu persatu baik ke arah atas atau bawah dan kiri atau kanan, dengan tujuan menyatukan angka yang sama menjadi kelipatannya. Kalopun gag ada yang sama yang digeser kemanapun oke…

Tapi rupanya ada strateginya juga loh. Jadi pemain minimal bisa tau juga bahwa angka yang sama tidak hanya muncul di sisi paling luar, tapi bisa jadi di area dalam saat layar digeser-geser… kalo gag dimainkan langsung, saya mungkin agak kesulitan menggambarkannya.

Sebulan terakhir, skor tertinggi saya berada pada poin 7000 pas. Itu setelah mendapatkan angka kelipatan hingga 512 saja. Padahal infonya tujuan akhir dari permainan ini adalah mencapai poin 2048 dengan mengandalkan pergeseran angka di grid 4×4 saja. Sulit kalo gag bisa menikmati permainannya.

Lewat Wikipedia pun akhirnya tahu bahwa skor 7000 itu memang berada pada rentang angka 512 hingga 1024 sehingga untuk bisa mencapai angka 2048 sesungguhnya membutuhkan skor minimal sekitar 18.000an… maka wajar jika salah satu screenshot yang ditampilkan di halaman tersebut muat skor 20212 pada saat pemain berhasil mencapai angka tertinggi. Mih…

Praktis ketika mulai ketagihan main 2048, salah satu games terFavorit terdahulu harus terpinggirkan mengingat model permainannya mirip… Angka dan Otak. Jadi khawatir kalo keduanya dimainkan bersamaan bisa bisa otak saya jadi encer sementara kerjaannya membeku gag diambil-ambil. He…

Eh iya, games 2048 tersedia di pasar aplikasi Android dan iOS ya… cari yang gratisan aja buat dicobain. Yuk ah…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja