Awal Tahun 2008, sebulan sebelum kelahiran Mirah putri pertama kami, saya nekat membeli ponsel multimedia series milik Nokia yang lebih dikenal lantaran faktor kamera yang saat itu merupakan seri pertama mengusung fitur autofocus berukuran 3 MP plus speakernya yang jernih. Yak… N73 Music Edition.
Saya katakan masa transisi karena dalam era ini, sebetulnya ada keinginan untuk mendapatkan kembali ponsel sekelas PDA namun kehadirannya saat itu mulai tergerus dengan masa BlackBerry Minded dimana jika membandingkan keduanya, saya jauh lebih rela mengeluarkan banyak uang demi sebuah perangkat berbasis OS Windows Mobile 2005 dan 6.0 ketimbang OS BlackBerry.
Itu sebabnya lantaran belum menemukan Ponsel PDA yang diinginkan, saya masih tetap bertahan dengan Nokia N73 hingga Tahun 2010 menjelang Reuni sekolahan SMA dilakukan. Desakan untuk segera beralih ke BBM atau BlackBerry Messenger, aplikasi Chat ternama makin gencar lantaran semua kawan merasa kesulitan untuk berkoordinasi tak jua digubris hingga semua rutinitas itu berlalu dengan sendirinya.
Di masa ini, saya berkenalan dengan aplikasi Morange dari seorang kawan, yang menawarkan fitur push email layaknya layanan BlackBerry namun dengan biaya yang jauh lebih murah. Juga mulai meninggalkan penggunaan kamera saku sebagai media pengambilan gambar dan video tumbuh kembang anak. Selain itu akses sosial media pun jadi lebih mudah dan mengasyikkan berkat mobile browsernya, dimana sayapun belajar untuk menghemat pulsa tanpa harus mengambil paket data yang ditawarkan oleh operator saat itu.
dan Masa Transisipun harus berakhir seiring perkenalan saya dengan era selanjutnya yang menjadi perubahan terbesar dalam hidup.
Comments
Post a Comment