Saya mulai berkenalan dengan si robot hijau kalo gag salah awal tahun 2010 dengan banyak pertanyaan.
Sementara iPhone yang saat itu sudah mulai tenar meski belum seramai BlackBerry, masih tergolong mahal dan sulit dijangkau. Apalagi untuk potongan seorang PNS.
Baru di bulan Juni tahun yang sama, saya menurunkan satu tulisan yang bercerita soal Android. dan berselang 9 bulan, saya mendapatkan ponsel Android pertama yang masuk dalam kategori Menengah untuk ukuran saat itu, Samsung Galaxy Ace S5830 dengan versi OS 2.3 GingerBread. Masa-masa ini bisa dikatakan sebagai masa lanjutan era Windows Mobile.
Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan kinerja Ace dimana saat itu salah satu terobosan penting yang mampu dilakukan adakah me-remote Server milik LPSE Badung, satu unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik. Ditambah internetan full day secara mobile meski dengan bantuan Power Bank.
Perkenalan dengan Android berlayar 7 inchi pun sebenarnya bukan hal yang disengaja. Gara-garanya sih saya membutuhkan perangkat TabletPC yang bisa nelpon dan sms untuk memudahkan mobilitas, satu perangkat untuk semua. Akhirnya dengan mengumpulkan honor kerja akhir tahun bantu-bantu di Bidang sebelah, sayapun berpindah ke Samsung Galaxy Tab 7 Plus yang kini sudah dilimpahkan pada anak untuk perangkat full games dan multimedia mereka.
Sebagai gantinya, sebuah handset ber-Stylus pun kini jadi senjata. Dipilih setelah kecapekan menggunakan perangkat 7 inchi sebagai ponsel sekaligus lembar kerja. Susah bawanya kalo lagi pengen kemana-mana, musti bawa tas pinggang lagi. :p
Kalo dulu saat memiliki Android pertama, banyak hal yang dipelajari agar perangkat bisa berfungsi secara maksimal. Ini lantaran besaran RAM yang masih dibawah 512 MB, dan secara kebetulan Galaxy Ace merupakan salah satu yang terlaris masa itu, menyebabkan begitu banyak forum yang membahas dan mengembangkan sistem operasinya lebih jauh. Dari Root, update, upgrade hingga Custom ROM. Satu persatu dicoba sampe bosan sendiri. Namun sejak menggunakan Tab 7 Plus dan kini Note 3, aktifitas tersebut sudah tidak saya lakukan lagi mengingat secara bawaan rasanya sudah sangat memuaskan.
Ponsel dan Perubahan (dalam hidup), era Android ini sementara menjadi akhir dari perjalanan panjang satu proses transformasi. Dari yang dahulunya murni untuk berkomunikasi, kini sudah berkembang sangat jauh, utamanya tentu mendukung pekerjaan serta rutinitas kewajiban sebagai seorang PNS.
Bagi kalian tentu proses perubahan ini akan berbeda satu dengan lainnya, bergantung pada kebutuhan. Namun saya yakin, proses pergeseran ini lambat laun akan mengarah pada hal yang positif dan bermanfaat, meski dalam perjalanannya selalu ada bumbu menarik untuk disimak. Seperti media untuk membaca PlayBoy dan PentHouse bahkan menonton (maaf) Blue Film secara diam-diam.
Tapi oke deh… posting ini merupakan seri terakhir dari rangkaian yang ada, dan sebisanya jangan terlalu dianggap serius mengingat ini hanyalah curhat untuk update isi blog saja.
Dan by the way, hari ini pun sekaligus saya gunakan untuk mengucapkan Selamat Merayakan Galungan bersama Keluarga, semoga keBaikan datang dari segala penjuru.
Well, see you next posting yah…
Comments
Post a Comment