Skip to main content

Sony XPeria U, Android Menengah Kelas Ekonomis

Beberapa waktu lalu kami sempat menghadirkan Sony XPeria S di halaman Tekno Koran Tokoh sebagai perangkat High End pertama milik Sony yang tampil tanpa kolaborasi dengan brand ternama Ericsson. Kini Sony mulai tampil percaya diri kembali untuk hadir di kelas Menengah dengan seri XPeria U. Apa saja kelebihan yang bisa dihandalkan, yuk kita intip.

Datang dengan desain persegi yang tak jauh berbeda dengan seri sebelumnya, Sony XPeria U hadir dalam dimensi yang lebih kecil lantaran mengadopsi layar sentuh 3,5”. Bandingkan dengan seri XPeria S yang tampil dalam layar 4,3”. Mengusung besaran resolusi yang setara dengan Arc series 480×854 pixel 16 M warna multi touch, tak lupa menyertakan teknologi Bravia Engine untuk tingkat kecerahan yang lebih baik dibandingkan kompetitornya.

Salah satu keistimewaan desain yang hadir dalam perangkat XPeria U terletak pada list transparan warisan Pureness, ponsel premium Sony yang memiliki layar tranparan fenomenal itu, yang mampu berubah warna sesuai warna tampilan dominan pada layar. Tak hanya itu, bodi cap bagian bawah pun tampaknya dapat diganti sesuai selera pengguna untuk memberikan rasa dan selera yang berbeda. Tersedia dua warna dalam paket penjualan yang bisa digunakan. Hitam dan Putih atau Hitam dan Pink.

Selain tombol power, rocker, lubang mic serta microUSB sebagai charger, disediakan pula tombol tambahan untuk shutter yang dapat dimanfaatkan saat melakukan pengambilan gambar lewat kamera. Apabila dalam seri XPeria S Sony mengandalkan besaran kamera 12 MP, dalam seri kali ini cukup menjual dengan resolusi 5 MP saja. Ini kurang lebih setara dengan para kompetitornya dalam rentang harga yang sama di kisaran 2,75 Juta seperti Samsung Galaxy Ace dan W, LG Optimus Black dan HTC One V. Didukung pula dengan fitur autofocus dan lampu LED Flash serta Image Stabilization untuk mengambil gambar yang lebih baik. Tidak hanya itu saja, untuk resolusi perekaman video yang mampu dilakukan oleh XPeria U pada kamera utamanya sudah mencapai 720p @30 fps. Sedangkan kamera sekunder untuk kebutuhan video call hanya memiliki kekuatan hingga VGA saja.

Mengusung sistem operasi Android versi 2.3.7 Gingerbread, Sony XPeria U masih tetap mengandalkan tampilan User Interface lama yaitu Timescape baik dalam bentuk homescreen maupun beberapa widget lainnya. Dalam beberapa bulan kedepan, kabarnya seri ini bakalan mendapatkan upgrade ke versi 4.0 Ice Cream Sandwich seperti halnya XPeria lainnya.

Untuk kecepatan dapur pacu Sony XPeria U telah dibekali dengan prosesor Dual Core 1 GHz serta 512 MB Memory RAM. Saat kami uji, hasil Benchmarking dengan memanfaatkan aplikasi AnTuTu menunjukkan angka 4430 jauh melampaui perangkat Samsung Galaxy S serta Nexus S. Cukup memuaskan memang, apalagi jika soal kinerja jauh lebih dipentingkan. Padahal untuk para kompetitornya tadi, tak satupun yang mampu mencapai hasil tersebut.

Sayangnya, kinerja tersebut tak sebanding dengan ruang space memory yang disediakan yaitu hanya sekitar 4 GB saja (3 GB shared), tanpa dilengkapi dengan slot memory tambahan lagi. Hal ini bisa jadi menjadi nilai minus terutama bagi para pengguna yang terkadang suka menyimpan berbagai file format Multimedia yang biasanya membutuhkan ruang space lebih besar. Namun apabila Kawan sudah merasa cukup dengan fungsi perangkat hanya untuk penggunaan aplikasi serta games saja dan multimedia seperlunya, barangkali soal keterbatasan ini tidak lagi menjadi masalah besar sehingga layak untuk dijadikan pilihan.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian