Skip to main content

Android Branded Entry Level

Seakan tak pernah usai dalam usahanya untuk memberi kesempatan pada publik agar mampu menikmati kemampuan akan sebuah ponsel pintar dengan harga yang terjangkau, Android kembali dihadirkan oleh beberapa vendor papan atas dengan menyasar posisi Entry Level. Sebuah penawaran yang menarik bagi para pengguna pemula atau bagi mereka yang sudah mulai bosan dengan kemampuan ponselnya kini. Berikut tiga diantaranya.

Motorola Fire XT. Setelah kalah dalam persaingan dengan raksasa Apple dalam dua tiga kali pertaruhan, Mototora kini mencoba hadir di level terbawah dengan harga jual sekitar 1,4 Juta rupiah. Sebuah level yang barangkali takkan pernah dijangkau oleh rivalnya tersebut.

Hadir dengan spesifikasi menengah, Motorola mencoba merebut peluang para pengguna Android pemula dengan penawaran yang cukup menggiurkan. Layar 3,5 inchi 320×480 pixel, cpu 800 MHz GPU Adren0 200, 512 RAM 512 ROM serta dibekali dual camera 5 Mega Pixel autofocus serta Led Flash pada bagian punggung dan kualitas VGA pada sisi depan. Sedangkan untuk Sistem operasi yang digunakan masih menggunakan Android 2.3.4 GingerBread. Demi menarik perhatian penggunanya, Motorola Fire XT mengandalkan User Interface Moto Switch UI, sebuah tampilan yang tak lagi memberatkan ponsel layaknya versi sebelumnya. Sebuah batere Li-ion 1540 dibekali untuk menunjang seluruh kinerjanya tersebut.

Kabarnya dalam waktu dekat seri ini bakalan ditemani dua seri tambahan yaitu Motorola XT 390 yang memiliki kemampuan sama namun dalam resolusi layar yang lebih rendah serta Motorola Motosmart XT 611 sebuah ponsel Android dengan desain Flip.

LG E400. Dibandingkan dengan spesifikasi Motorola diatas, kemampuan yang ditawarkan oleh brand asal Korea ini bisa dikatakan sedikit lebih rendah. Mengandalkan besaran layar 3,2 inchi 240×320 pixel 256 K warna, cpu 800 MHz, 384 RAM serta single kamera 3,2 Mega Pixel tanpa Led Flash, LG E400 ditawarkan dengan harga sekitar 1,3 Juta saja plus bonus konten SuJu Super Junior BoyBand yang menjadi icon dari iklan ponsel.

Satu-satunya yang menarik dari penawaran ini adalah besaran internal storage yang sudah mencapai 1 GB, menjadikan E400 jadi lebih leluasa untuk menampung beberapa aplikasi dan games sesuai keinginan pengguna.

Samsung Galaxy Pocket. Brand yang satu ini seakan belum mau berpuas diri akan sekian banyak perolehan penjualan yang dikabarkan menduduki peringkat pertama mengalahkan sang raja terdahulu, Nokia. Resepnya cukup sederhana, masuk di semua lini dengan berbagai tawaran kemampuan yang cukup menggoda. Hal yang sama yang pernah dilakukan Nokia jauh sebelumnya.

Untuk spesifikasi yang diusung bisa dikatakan Galaxy Pocket merupakan yang terendah diantara tiga alternatif yang kami tawarkan kini. Ini dapat dimaklumi mengingat secara harga jual yang ditawarkannya pun paling rendah dan terjangakau, 1,150 Juta saja. Lihat saja dari dimensi layar standar Entry Level 240×320 pixels, 2.8 inchi, cpu 832 MHz, 289 MB RAM serta kamera punggung 2 Mega Pixel dengan kemampuan rekam video QVGA 15 fps dan daya tahan batere Li-ion 1200 mAh makin memantapkan Galaxy Pocket sebagai ponsel Android kelas pemula.

Meski demikian, Galaxy Pocket menawarkan internal storage yang paling besar dibanding dua rivalnya diatas. Kapasitas 3 GB (1 GB User Memory) dapat menjadi salah satu poin plus yang patut dipertimbangkan dalam daftar. Ini masih ditambah lagi dengan dukungan slot memory eksternal yang dapat di-expand hingga 32 GB. Untuk pilihan lain dari Samsung, silahkan merapat pada Galaxy Y (Young), Galaxy Mini dan Mini Plus.

Dalam rentang harga jual kisaran 1 sampai dengan 1,5 juta rupiah tampaknya memang tak banyak pilihan yang bisa didapat dari beberapa brand global lainnya macam HTC dan juga Sony. Apalagi pasca perpisahannya dengan Ericsson tampaknya Sony memang belum mampu masuk daftar ini, Sebagai pilihan, mereka masih mengandalkan beberapa seri lama diantaranya Xperia X8, X10 Mini serta Xperia Mini. Atau barangkali ada alternalif lain lagi ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian