Skip to main content

Dibalik ‘HTC One Road to Bali the Final’

Semua berawal dari akun Twitter. Tepatnya saat akun Liburan Yogya menanyakan contact person komunitas Android Bali kepada admin Bale Bengong yang merekomendasikan akun saya sebagai salah satu yang bisa dihubungi.

Adalah Bapak Arya Dhiratara, perwakilan dari PT Sistech Kharisma yang kemudian menindaklanjuti hubungan lewat kontak telepon sekaligus menjelaskan maksud rencana gelaran HTC One Road to Bali sesi the Final, dalam kaitan promo perangkat HTC One X yang selama ini saya ketahui dari akun FaceBook HTC Indonesia. Dalam kontak tersebut, sayapun diminta untuk mencari lima Kawan dari komunitas Android Bali untuk ikut serta dalam gelaran tersebut.

Setelah menimbang-nimbang dengan admin BaliDroid Community, Aryaputra Pande yang selama ini hanya sempat kontak lewat dunia maya, pada akhirnya diputuskan untuk menawarkan kesempatan ini pada empat kawan lainnya, mengingat admin satu ini belum bisa memastikan kesanggupannya.

Lewat dua posting khusus, didapatlah nama-nama Kawan Droid dari Kadek Suantara aka Chymenk, Rahaji, Gus Tulank dan Didi Suprapta. Sayangnya saat tanggal gelaran telah diberitahukan, beberapa nama yang berhasil dihimpun tersebut secara mendadak memilih mengundurkan diri lantaran berbagai alasan. Untuk menggantikan nama Gus Tulank, rupanya admin Aryaputra bersedia menggantikannya. Nama Didi Suprapta kemudian diganti oleh mas Arieef Abi yang menyatakan baru bisa mengikuti gelaran pasca jam kerja. Sedang Rahaji yang menyatakan pengunduran dirinya satu jam sebelum kegiatan, sempat membuat saya kebingungan mencari penggantinya.

Adapun Rai Rahmayuda yang sempat dihubungi menyatakan tidak bisa ikut serta lantaran hajatan pernikahan sepupunya. Dan Made Dedi yang menjadi pilihan terakhir mengingat lokasi kerja yang bersangkutan ada di dekat gelaran, berusaha dihubungi lewat akun whatsapp dan sms serta menyatakan kesediaannya. Oke, jumlah peserta pun telah komplit. Maka berangkatlah saya menuju lokasi gelaran dengan memberi spare waktu satu jam untuk perjalanan.

Macet. Padat merayap. merupakan satu kondisi yang tidak mampu saya perkirakan sebelumnya. Jalan Imam Bonjol yang saya lalui sedari perempatan Teuku Umar hingga Nakula bisa dikatakan tak memberi ruang jalan yang berarti bagi para pengemudi kendaraan roda empat. Bersyukur keputusan untuk mengendarai Scorpio Merah mampu membelah jalanan dengan cepat hingga saya hanya mengalami telat sepuluh menit dari Rencana awal.

Berkenalan dengan HTC One X. Saat berkesempatan untuk memegang secara langsung jujur saja tidak ada sentuhan surprise yang dirasakan mengingat secara kebetulan tampilan ini memang sudah pernah dialami sebelumnya. Tepatnya ketika meReview HTC Sensation XE beberapa waktu lalu. Namun untuk tingkat kecerahan layar yang bagi saya hampir menyamai Retina Display-nya New iPad, tentu patut saya acungi jempol. Sesi perburuan foto yang diselenggarakan pasca proses Registrasipun saya lalui dengan setengah hati, mengingat pendeknya waktu perkenalan lebih banyak saya gunakan untuk mengoprek perangkat.

Setelah mengambil beberapa gambar (termasuk gambar vas bunga yang pada akhirnya memberikan peluang besar), secara perlahan saya memulai aktifitas oprek dengan mengeksplorasi satu persatu fitur serta kemampuan fotografi HTC One X yang begitu dibanggakan dalam gelaran kali ini. Dilanjutkan pula dengan uji Benchmark menggunakan aplikasi AnTuTu dan Quadrant. Minimnya sinyal koneksi yang saya dapatkan sepanjang gelaran, membuat proses uji kecepatan hanya berhasil saya lakukan pada AnTuTu saja. Sebagai tanda bukti aktifitas tersebut, beberapa rekaman gambar layar yang tampil saya ambil dengan cara lama, menekan dua tombol secara bersamaan (Power dan Home). Satu cara yang biasanya dilakukan untuk perangkat berbasis Android ICS. Sedikit mencontek cara pengambilan gambar yang dilakukan oleh perangkat iOS.

Sesi makan malam saya lalui dengan pendekatan pada mas Denny dari Sinar Gadget Shop terkait keinginan saya meminjam beberapa perangkat Android dalam tujuannya melakukan Review, sekaligus menanyakan bagaimana pendapatnya terkait Review HTC Sensation XE yang saya tulis di media Koran Tokoh beberapa waktu lalu. Tak lupa meluruskan sedikit salah pendapat dengan perwakilan dari Sistech Kharisma Regional Bali terkait masalah yang kami alami pada 4 perangkat dari 6 HTC Flyer milik LPSE Badung.

Memenangkan HTC One V. Oke, Dewandra Djelantik sang fotografer ternama yang sejak sore tadi memberikan Tips dan Trik pengambilan gambar dengan kamera ponsel, rupanya teman satu sekolahan SMP yang jujur saja agak penasaran juga ingin saya ketahui latar belakangnya. Mengingat nama Dewandra hanya saatu saja yang saya kenal. Ternyata feeling saya tepat. Di gelaran kali ini, selain menjadi narasumber, yang bersangkutan menjadi salah satu dewan juri yang didaulat untuk menilai hasil jepretan gambar baik yang dilakukan oleh kelompok Finalis maupun Umum. Entah karena unsur KKN tadi ataukah memang benar gambar yang saya ambil lebih menarik minat ketimbang yang lainnya, sayapun akhirnya memenangkan perangkat Android HTC One V, salah satu dari empat One series yang diposisikan pada level menengah. Padahal jujur saja, saya pribadi sudah mengikhlaskan ponsel tersebut dimenangkan oleh Peserta lainnya dan memilih untuk melakukan pengujian terhadap One X setelah mengambil empat gambar termasuk sesi Sunset yang ancur minah.

Berikut gambar vas bunga yang ada di meja pinggiran area makan malam hotel The Seminyak, diambil dengan menggunakan lensa HTC One X, kemudian cropping sedikit agar lebih enak dilihat komposisinya, diberikan efek menggunakan aplikasi Photo Editor miliknya Samsung Galaxy Tab 7+ (ups) dan dikirim kembali ke perangkat One X untuk diUpload ke meja Panitia. Hehehe…

Terakhir ada Goodie Bags dari HTC yang berisikan satu bolpoin, satu jam meja dan satu baju kaos yang langsung diserahterimakan pada MiRah dan ibunya. Saya ? cukup HTC One V-nya saja. ;p

Lantas, bagaimana hasil oprek dua perangkat Android HTC One X dan HTC One V yang berhasil saya lakukan disela gelaran acara HTC One road to Bali the Final ? tunggu saja hasilnya di media cetak Koran Tokoh. ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe