Skip to main content

Dari Yogyakarta ke BLoG PanDe Baik

Tumben dalam perjalanan ke luar daerah untuk kepentingan pembelajaran teknis unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik atau yang lebih dikenal dengan LPSE, yang namanya tulisan blog sebagai catatan perjalanan malah terputus pada hari terakhir. Ini terjadi bukan tanpa sebab, tapi lantaran keasyikan yang dilakoni pada sesi terakhir yang memang menjadikan diri melupakan waktu, tugas hingga kewajiban.

Memulai pagi di Hotel Sheraton Yogyakarta dengan berjalan kaki mengelilingi lobby selama setengah jam lalu berlanjut setengah jam mengelilingi kolam renang area belakang dan diakhiri dengan menceburkan diri kedalamnya. Nekat lantaran tergoda dengan suasananya yang nyaman dan memang gag berencana untuk membawa celana renang. Maka jadilah sedikit waktu pagi yang biasanya digunakan untuk menulis lewat perangkat netbook ataupun tablet, menghilang begitu saja seiring jadwal diskusi tiba.

Sesi terakhir Rapat Koordinasi Teknis yang diselenggarakan oleh LKPP dalam rangka menyusun draft aplikasi SPSE versi 3.5 dan 4.0 berjalan sangat menarik, setidaknya ini pendapat saya pribadi. Meski saat sesi berlangsung, beberapa rekan LPSE malah sempat mengajak saya bertukar pikiran dari soal BLoG, tulisan hingga ke topik Android. Praktis waktu untuk menulis tak tersampaikan hingga sesi ditutup dengan foto bersama.

Kegiatan pun berlanjut dengan packing untuk bersiap check out dari hotel, menyempatkan makan siang di warung gaul seputaran kota Yogya dan tentu saja mencari sedikit oleh-oleh Bakpia Pathok dan tentu saja baju Batik. Jujur, waktu yang tersisa hingga sore menjelang rasanya memang tidak akan cukup untuk memenuhi hasrat menulis maka pikiran itupun tertunda hingga kami kembali pulang dan beristirahat.

Meski demikian, sangat bersyukur bahwa selama sesi yang dilaksanakan di RakorTek kami sempat mencatatkan beberapa pemikiran penting dalam akun Twitter unOfficial milik LPSE Badung yang kelak akan digunakan sebagai bahan laporan kami pada pimpinan dan jajaran kawan ULP serta intern LPSE. Maka sayapun memutuskan untuk membiarkan tulisan perjalanan hari terakhir yang seolah terlupakan, yang penting catatannya masih ada.

Jadi mohon maaf apabila beberapa hari terakhir pasca RakorTek Yogya, isi blog malah gag terarah dengan baik. Mungkin kapan sempat baru akan saya lanjutkan cerita dan pertanggungjawabannya lewat tulisan dan laporan yang tentu akan disampaikan pula disini.

Sementara waktu, biarlah isi bakalan lanjut dengan topik gadget seperti biasa. Mohon maklum yah… :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...