Waktu sudah menunjukkan pukul 17.15 wita saat kami mulai membagikan kopi beserta snack jajan bali kepada semua semeton warga Pande lan undangan, sementara calon Ketua Yayasan terpilih Bapak I Wayan Pande Sudirtha, SH belum jua tampak di jaba tengah Pura Dalem Majapahit Geriya Tatasan Kelod ini. Padahal sesuai surat edaran yang disampaikan, kegiatan Peresmian dan Pengukuhan Pengurus ‘Eka Dharma Semaya’ bentukan organisasi Maha Semaya Warga Pande Kota Denpasar seharusnya telah dimulai lima belas menit yang lalu. Bersyukur pada akhirnya Beliau hadir beberapa menit setelah acara didaulat oleh Chandra Lestari, yowana putri saking Munggu yang bertindak sebagai master ceremony kali ini.
Sesi pertama kegiatan Peresmian dan Pengukuhan Pengurus ini dibuka dengan laporan dari Sekretaris organisasi Maha Semaya Warga Pande Kota Denpasar yang mengisahkan tentang Sejarah tercetusnya ide hingga pembentukan Yayasan yang dilakoni oleh segenap Pengurus hingga tanggal 11 Desember 2011 lalu di rumah Bapak Wayan Sukana.
Sesi kedua sekaligus inti kegiatan, dilakukan persembahyangan bersama seluruh semeton Pemaksan pura Pande Dalem Majapahit, Penglingsir lan Pengurus Maha Semaya beserta perwakilan Yowana Paramartha, berlanjut upacara Mejaya-Jaya yang dikukuhkan oleh Sri Empu saking Geriya Tatasan Kelod.
Usai upacara Mejaya-jaya, sesi ketiga diisi dengan atur piuning saking Ketua Umum Yayasan ‘Eka Dharma Semaya’ I Wayan Pande Sudirtha, SH yang menyatakan bahwa belum direncanakannya program kegiatan Yayasan selama satu tahun kedepan secara resmi, namun beberapa ide untuk menerjemahkan lontar atau membuat salinan buku-buku yang berkaitan dengan Dharma Kepandean sudah dikumpulkan secara kolektif. Tentu untuk mewujudkan hal ini tetap dibutuhkan dukungan penuh dari seluruh penglingsir dan semeton Warga pande dimanapun berada.
Memasuki sesi keempat, Sambutan dari Ketua Maha Semaya Warga Pande Kota Denpasar, I Wayan Pudja, SH., Msi yang sempat berbagi cerita perihal ide awal, rencana dan cita-cita Beliau terkait pembentukan yayasan ini dalam konteks sosial keagamaan maupun manfaatnya kelak bagi semua semeton Warga Pande.
Sesi kelima dilanjutkan dengan Sambutan dari Ketua Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali, Kompyang Wisastera Pande yang mengharapkan terbentuknya Yayasan ‘Eka Dharma Semaya’ ini dapat memberikan kontribusi besar bagi Warga Pande umumnya atau minimal bagi organisasi induk yang kelak dapat mendukung program kegiatan adat keagamaan.
Usai pemberian tiga Sambutan dari masing-masing Ketua organisasi, sesi keenam didaulat untuk Jejeneng Mpu Keris Pande Wayan Sutedja Neka yang memaparkan perihal pemahaman umum Keris dan filosofinya, serta menganugerahkan sebilah Keris Naga beserta warangka-nya bagi Ketua Umum Yayasan ‘Eka Dharma Semaya’ sebagai lambang Kepemimpinan.
Pada akhirnya, pukul 20.00 wita kegiatan Peresmian dan Pengukuhan Pengurus Yayasan ‘Eka Dharma Semaya’ ditutup dengan ramah tamah dan diskusi antar semeton dan Yowana Warga Pande.
Comments
Post a Comment