Skip to main content

Samsung Galaxy Tab #2 7.0, the Best Value

Akhir bulan April lalu publik beberapa kota besar di Indonesia, dikejutkan oleh peluncuran sebuah perangkat TabletPC branded berotak dua inti yang dijual dengan harga promo 3,499 juta sudah termasuk dengan free 12 bulan paket internet. Bisa ditebak, 200 unit yang disediakan selama masa promo di masing-masing kota, ludes dalam sekejap. Satu minggu kemudian, perangkat tersebut dijual dengan harga normal yaitu 3,999 juta saja dengan bonus paket yang masih sama. Inilah Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100.

Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 ini merupakan seri ketiga dari Samsung Android 7 series yang diluncurkan demi melanjutkan kesuksesan yang sudah digapai oleh dua seri sebelumnya, Samsung Galaxy Tab dan Samsung Galaxy Tab 7+.

Secara perwajahan, Galaxy Tab #2 sebenarnya hampir tak ada beda dengan seri Galaxy Tab 7+ terutama dalam kondisi off. Bisa jadi lantaran secara dimensi dan berat perangkat memang sama persis satu sama lain. Perbedaan baru akan terlihat secara jelas ketika diamati dari sisi belakang atau back cover, tepatnya pada ketiadaan Lampu LED Flash disebelah lensa kamera.

Dalam paket penjualannya, tak ditemukan adanya bonus Leather Case original dan Memory Card 16 GB seperti halnya penjualan Galaxy Tab 7+. Jadi satu-satunya bonus yang bisa didapat oleh pembeli atau pengguna hanyalah free internet unimited 12 bulan paket Indosat senilai masing-masing 50ribu rupiah.

Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 ini merupakan TabletPC pertama Samsung yang mengadopsi sistem operasi versi 4.0.3 Ice Cream Sandwich secara resmi sejak peluncurannya. Saat dilihat lebih jauh tampilan yang dihadirkan pada homescreen, terdapat beberapa perubahan icon pada menu yang menjadikannya tampak lebih jernih dan segar ketimbang tampilan icon pada sistem operasi sebelumnya. Selain itu simbol (+) yang dahulunya berada di pojok kanan atas sebagai fungsi penambahan shortcut, wallpaper dan widget dihilangkan, menyisakan simbol akses Menunya saja.

Mengusung User Interface TouchWiz khas milik Samsung, perpindahan antar halaman pada homescreen disajikan secara continuous atau loop, mengingatkan kami pada User Interface Sense 3.0 milik HTC Flyer, TabletPC branded berukuran layar sama yang dirilis setahun lalu.

Masuk kedalam tampilan Menu, terdapat beberapa aplikasi serupa yang dapat ditemukan pada perangkat berlayar 5,3” Samsung Galaxy Note. Diantaranya Games Hub, Readers Hub, S Planner, Messenger dan Video Maker. Uniknya, lima aplikasi yang disebutkan tadi ternyata tidak hadir dalam perangkat Android 7 series lainnya.

Pembaharuan tampilan lainnya bisa ditemukan pada perwajahan halaman Setting/Pengaturan yang secara sepintas menurut kami meniru tampilan sistem operasi iOS pada perangkat iPhone dan iPad. Keyakinan ini jadi makin bertambah ketika melihat pilihan on/off yang dihadirkan dalam masing-masing opsi serta pembagian pola pengaturan berdasarkan fungsi dan penggunaannya. Adapun pembagian fungsi yang dimaksudkan meliputi Wireless and Network untuk opsi Wi-Fi-Bluetooth dan Data Usage, Device untuk opsi Sound-Wallpaper-Lock Screen-Display-Power Saving-Storage dan Battery, Personal untuk opsi Accounts and Sync-Location Service-Security-Language Input dan Backup and Reset, serta System untuk opsi Dock-Date and Time-Accesibility-Developer Options dan About Device.

Selain dilakukannya pembagian pola pengaturan, ada beberapa opsi pilihan yang ternyata berpindah tempat. Seperti opsi persetujuan melakukan instalasi aplikasi/games dari sumber yang tidak diketahui misalnya. Disamping itu ada juga penambahan fungsi seperti Data Usage untuk memantau penggunaan layanan data di masing-masing perangkat dihitung dalam rentang waktu tertentu. Kemudian ada Wi-Fi Peer to Peer yang memungkinkan pengguna bertukar data melalui jalur koneksi Wi-Fi. Uniknya lagi, dalam pola terakhir terdapat opsi ‘Developer Options’ yang bisa jadi diperuntukkan bagi Droiders tingkat Advanced. Didalamnya terdapat beberapa Pengaturan tambahan terkait Screen Flash, Touches, pointer dan usage CPU. Perubahan ini cukup membingungkan terutama bagi pengguna yang sudah terlanjur terbiasa dengan tampilan Pengaturan pada sistem operasi versi sebelumnya.

Dari daftar Spesifikasi yang hadir di perangkat Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 sebetulnya tidak jauh berbeda dengan perangkat sebelumnya, Galaxy Tab 7+. Baik dari segi dimensi, berat perangkat, lebar layar, resolusi 1024×600 pixel, kedalaman dan kerapatan 170 ppi, besaran internal storage 16 GB, dukungan kemampuan eksternal storage hingga 64 GB pun 1 GB Memory RAM serta kapasitas daya tahan battery 4000 mAh. Selain itu, dukungan akan voice call dan juga messaging tetap mampu dilakukan.

Sedang beberapa perbedaan yang dapat ditemukan selain ketiadaan lampu LED Flash di sisi lensa kamera pada back cover adalah jenis lensa 3,15 Mega Pixel fixedfocus, resolusi kamera depan yang hanya berkualitas VGA, serta kekuatan chipset TI OMAP 4430 dualcore 1 GHz. Besaran cpu ini sedikit lebih kecil dari milik Samsung Galaxy Tab 7+ yang mengambil chipset Exynos 4210 berkekuatan dualcore 1,2 GHz.

Dari pengujian Benchmark yang kami lakukan pada perangkat Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 dengan menggunakan AnTuTu, hasil yang ditunjukkan rupanya tak jauh berbeda dengan hasil pengujian yang kami lakukan pada ponsel HTC Sensation XE beberapa waktu lalu. 4824 Poin, bandingkan dengan pengujian pada Galaxy Tab 7+ sebesar 5857. Itu artinya, apabila disandingkan terpaut lumayan jauh dibawahnya. Bisa jadi inilah alasan mengapa dari segi harga jual Galaxy Tab #2 cenderung lebih terjangkau.

Dalam rentang harga 4 juta rupiah, perangkat TabletPC Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 bakalan bersaing dengan TabletPC branded HTC Flyer yang dirilis satu tahun lalu namun masih menggunakan single core 1,5 GHz dan ponsel premium milik Sony Ericsson seri Xperia Arc S berkekuatan single core 1,4 GHz.

Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 dapat dijadikan sebagai pilihan bagi Rekan Tokoh yang memiliki keterbatasan Budget namun menginginkan Tablet Android mumpuni yang mampu mengakomodir kebutuhan akan pendukung kerja, hiburan maupun keterkinian OS, paling tidak masih bisa bertahan hingga setahun kedepan. Meski seri Galaxy Tab 7+ memang masih yang terbaik dari segi kemampuan dan kinerja, namun untuk pertimbangan best value tampaknya Samsung Galaxy Tab #2 7.0 GT-P3100 -lah yang terbaik.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian