Skip to main content

5 Alasan untuk segera Berpindah pada Android

Tahun 2011 bisa jadi merupakan tahun yang paling dinanti oleh para penggila ponsel SmartPhone, karena baru pada tahun inilah yang namanya ponsel pintar (ponsel yang mengadopsi sistem operasi) benar-benar bisa terjangkau oleh sebagian besar kantong masyarakat tanah air.

Dimulai dari perangkat Symbian yang berani menawarkan ponsel Nokia dengan kisaran harga 1,5 juta baik yang bermain pada desain qwerty maupun full layar sentuh. Sayangnya untuk bisa menurunkan harga hingga jangkauan tersebut, beberapa fitur terkini Nokia dengan terpaksa dipangkas.

Siapa sangka tak lama setelahnya, Android yang digawangi oleh beberapa brand yang sebelumnya sempat hampir tenggelam pamornya, ikut serta tampil dan langsung mencuat di kisaran harga terjangkau ini. Masih ingat dengan Promo LG Optimus Me tempo hari ? atau Samsung Galaxy Mini yang kurang lebih memiliki spec yang sama dan ditawarkan dengan harga yang sama pula ? siapa sih yang gag tertarik untuk ikut serta menjajal sebuah perangkat Android terkini, dengan rentang harga yang menawan ?

Jika alasannya masih pikir-pikir, well gag ada salahnya jika sekarang saya berikan 5 alasan tepat untuk dengan segera berpindah pada Android.

Pertama, sesuai bahasan diatas tentu saja variasi Harga. Android sejauh ini merupakan satu-satunya ponsel pintar yang ditawarkan dengan harga yang bervariasi. Dari yang terjangkau, Best Buy ataupun kelas Premium. Tentu saja semua itu akan berbanding lurus dengan fitur dan kemampuan yang ditawarkan. Meski begitu, semurah-murahnya harga yang ditawarkan, dari segi fitur gag kalah bersaing kok. Lihat saja versi Android yang disertakan pada perangkat LG Optimus Me atau Samsung Galaxy Mini, 2.2 alias Froyo, standar Android masa kini (ssst.. Soal kelebihan Froyo, baca tulisan saya sebelumnya ya). Begitu juga dengan perangkat lokal CSL BlueBerry yang memberikan fitur sama dengan harga termurah, 1,15 Juta. Menarik bukan ?

Kedua, selain harga yang bervariasi, tentu saja ada beragam Brand yang bisa dipilih sebagai alternatif. Jika Symbian identik dengan Nokia, iOs dengan iPhone, begitu pula dengan BlackBerry, tidak demikian halnya dengan Android. Disini, apabila tidak ingin berkenalan dengan Samsung, silahkan melirik brand ternama lainnya seperti HTC atau Sony Ericsson. Atau bagi yang fanatis dengan Motorola, LG bahkan Philips pun ada. Bagaimana seandainya Budget sedikit cekak ? silahkan memilih perangkat lokal seperti CSL, IMO atau Nexian. Bagaimana ? belum tertarik juga ?

Ketiga, setelah harga dan brand, ada juga Desain perangkat yang bervariasi pula. Ngomong-ngomong soal variasi desain barangkali hanya ponsel yang menganut sistem operasi Symbian dan Windows Mobile saja yang sudah mampu menyamainya. Dari yang bentukan gembul lengkap dengan keypad qwerty, full layar sentuh, sliding keypad bahkan yang backflip pun ada. Belum lagi yang meang didesain untuk perangkat Outdoor, tahan debu, air dan guncangan. Hmmm… Bagaimana ? Bagaimana ?

Keempat, tentu saja giliran bicara kemampuan dan kelebihan fitur. Sudah membaca tulisan-tulisan saya terkait Android sejak bulan Maret lalu ? diajak bicara soal lifestyle jejaring sosial jelas mantap, diajak serius dengan pekerjaan kantoran juga oke, apalagi kalo diajak buat bersenang-senang dengan games-nya, waaahhh… bisa lupa waktu. Selain itu, fitur Tetheringnya yang mampu mengubah perangkat Android menjadi Portable Hotspot pun masih tergolong jarang ditemukan di perangkat lain. Kalopun ada, syaratnya musti pake bantuan kabel data, dan hanya bisa dibaca oleh satu perangkat yang disambungkannya, itupun musti install aplikasi sejenis terlebih dahulu. Ribet. Begitu juga bagi yang keranjingan Chatting, gag usah susah memaksa orang lain untuk membeli perangkat sejenis kalo Cuma untuk ngobrol gratis dan tukeran file lewat perangkat ponsel. Gunakan saja WhatsApp. Belum pernah dengar ? waduh…

Kelima atau yang terakhir, ini saya persembahkan bagi mereka yang gemar mencoba-coba aplikasi dan tentu saja Games. Android Market. Ada puluhan aplikasi dan juga Games yang ditawarkan di Android Market, dan yang terpenting… hampir semuanya, bisa diunduh, diinstalasi dan digunakan secara Gratis tis tis, tanpa dipungut biaya sepeserpun. Jika tidak suka, silahkan dihapus/uninstall dengan cepat. Jika memang tidak ada pilihan lain lagi, ya unduh kembali. Hehehe… varian dan fungsinya pun bermacam-macam, dari yang berkaitan dengan performa perangkat, produktifitas, perlindungan hingga yang bersifat hiburan seperti Thema atau Live Wallpaperpun ada. Syaratnya sederhana, punya alamat email dan koneksi data. Untuk yang terakhir, jika tergolong fakir koneksi, ya andalkan saja Hotspot gratisan di lokasi terdekat. Lumayan kan ?

Lima Alasan yang saya rasa sudah paling tepat untuk dengan segera berpindah pada Android. Bagaimana ? masih pikir-pikir juga ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian