Mengenali satu persatu dari ketiga sistem operasi besar diatas rupanya membutuhkan waktu yang cukup lama bagi blog www.pandebaik.com. Sebenarnya dari ketiga diatas, Symbian 1rst Edition merupakan sistem operasi ponsel pertama yang saya kenal dan gunakan, tepatnya pada perangkat Nokia 7650 atau yang dikenal dengan sebutan ponsel artis. Windows Mobile baru saya kenal untuk pertama kali pada tahun 2005, setelah menanam angan selama dua tahun lamanya.
Jika mau dirunut dari awal, sistem operasi perangkat mobile ponsel yang paling pertama ingin saya coba dan miliki adalah Palm. Kalo gag salah pada bulan April tahun 2003, InfoKomputer sempat menurunkan topik Perangkat Konvergensi yang menyajikan beragam ponsel pintar dari sistem operasi Palm, Windows Mobile, Symbian UIQ, Linux dan Nokia Communicator. Mengapa saya pilih Palm ? karena dari sekian banyak pilihan perangkat, hanya perangkat Palm-lah yang harganya paling terjangkau. Namun sayang, faktor kesulitan untuk mendapatkannya perangkatnya merupakan hambatan pertama. Dan yang paling membuat saya merasa ilfil adalah, penjelasan dari seorang teman yang sudah sejak lama menggunakan perangkat Palm menjelaskan bahwa Palm tidak mampu melakukan aktifitas Multitasking (melakukan beberapa aktifitas pekerjaan dalam satu waktu/bersamaan).
Ternyata Perlu waktu dua tahun setelahnya, untuk bisa menjajal perangkat berbasis Windows Mobile layar sentuh tepatnya pada awal tahun 2005. Itupun dengan membeli perangkat T-Mobile MDA II yang merupakan varian dari O2 XDA II secara Second di gerai ponsel seputaran Kota Denpasar. Saat memanfaatkan pdaphone O2 inilah, saya lantas mulai berkenalan dengan perangkat sejenis lainnya seperti Audiovox Thera, Windows Mobile layar sentuh dengan frekuensi CDMA dan tentu saja O2 Xphone iim yang hingga kini masih saya simpan, merupakan salah satu perangkat berbasis Windows Mobile Smartphone non layar sentuh.
Perangkat mobile dengan sistem operasi Symbian, tepatnya lewat ponsel Nokia N73 ME merupakan andalan saya berikutnya beberapa saat menjelang kelahiran putri kecil kami, MiRah GayatriDewi. Perangkat inilah yang banyak berperan dalam melahirkan video dan foto kelahirannya hingga kini. Bersamaan dengan perangkat Symbian ini, sayapun kembali berkenalan dengan perangkat berbasis Windows Mobile PocketPC atau yang berlayar sentuh tepatnya dalam 2 (dua) varian. O2 XDA Atom dengan frekuensi GSM, dan AudioVox PPC 6700 dengan frekuensi CDMA. Sayang, dalam perjalanan kedua perangkat ini saya jual kembali guna nambah-nambahi uang SPP kuliah pasca Sarjana saya semester terakhir.
Android. Merupakan sistem operasi dari perangkat mobile milik mbah Google merupakan yang terakhir saya kenal. Tepatnya sejak pertengahan bulan Maret lalu. Bisa jadi, ini merupakan puncak kedua saya dalam melakukan eksplorasi perangkat secara mendalam pasca Windows Mobile terdahulu. Berkenalan dengan Samsung Galaxy ACE S5830 benar-benar membuat hidup saya jauh berbeda dengan sebelumnya. Yang paling kentara adalah mobile internet secara full time alias unlimited bersama XL (promo mode ON). Dengan perangkat ini pulalah blog www.pandebaik.com secara drastis menurunkan liputan Review perangkat dan aplikasi secara terus menerus dalam kurun waktu satu bulan lebih lamanya. Mumpung lagi hangat-hangatnya.
Lantas, What’s Next ? apa selanjutnya ?
Jika ngomongin iPhone, jujur saja dengan budget bekal gaji yang saya dapatkan sebagai PNS rasanya bisa dikatakan hanyalah sebuah mimpi indah. Nominal Budget yang diperlukan untuk dapat memiliki serta mengeksplorasi sebuah perangkat iPhone sungguh teramat mahal. Beum lagi untuk mencoba puluhan aplikasi impian yang rupanya berbayar, berbanding terbalik dengan perangkat Android. Demikian halnya dengan Windows Phone yang rata-rata banderolnya masih diatas rata-rata.
Bagaimana dengan BlackBerry ? atau Symbian layar sentuh ? Enggak deh. Lagipula berkat bantuan beberapa Emulator/Simulator perangkat BlackBerry dan juga Symbian berlayar sentuh, saya tak lagi dituntut untuk membeli perangkatnya secara langsung, karena ternyata aplikasi yang mampu dijalankan pada perangkat NoteBook tersebut berfungsi sama maknyusnya dengan perangkat yang sesungguhnya, meski masih ada beberapa keterbatasan. Disamping itu, keberadaan dua perangkat ini bisa dikatakan sudah biasa ada di lingkungan saya sebagai seorang PNS. Jadi kalopun ingin tahu lebih jauh, tinggal pinjam pakai, dijajal atau diwawancanda eh wawancara.
Lantas apa dong yang ingin dioprek selanjutnya ?
WebOS.
Kalau tidak salah perangkat mobile berbasis WebOS sebenarnya sudah diperkenalkan pada publik sekitar tahun 2009/2010 lalu oleh Palm lewat Palm Pre. Sayangnya kemunculan Palm Pre seolah terlewatkan begitu saja oleh publik pasca dirilisnya iPhone 3G/3GS yang memang fenomenal itu. Palm yang kemudian diakusisi oleh Hewlett Packard HP, kemudian merilis kembali perangkat mobile berbasis WebOS lewat ponsel berwajah serupa namun bernama beda. HP Pre 3 dan HP Veer. Kabarnya sistem operasi ini tak jauh berbeda dengan iOS yang diadopsi iPhone dan Android tentu saja.
Hanya saja, (lagi-lagi) mengingat faktor harga yang masih tergolong tinggi untuk ukuran PNS seperti saya, agaknya impian ini tidak mampu saya wujudkan dalam waktu dekat. Apalagi kabarnya, belum banyak aplikasi yang mendukung keberadaan sistem operasi mobile yang satu ini. Tapi ya semoga saja bisa bertambah baik dalam waktu dekat. Jadi ya tunggu saja bagaimana kelanjutannya. Hehehe…
Comments
Post a Comment