Rasanya sudah lama saya gag menuliskan lagi perkembangan unit LPSE Badung pasca Pelatihan Perdana dan juga launching yang dilakukan pada tanggl 27 Desember 2010 lalu. Tulisan terkait aktifitas LPSE Badungpun terakhir saya turunkan awal Mei lalu, namun tidak secara mengkhusus mengulas keberadaan dan eksistensinya.
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan bahwa unit LPSE atau Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik ini dibentuk untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan barang/jasa pemerintahan. Kabupaten Badung sendiri merupakan Unit ketiga yang dibentuk di Provinsi Bali setelah Kota Denpasar dan Provinsi Bali yang sudah mendahului, diikuti Kabupaten Jembrana yang aktifitasnya mulai terlihat bulan Maret lalu.
Tim LPSE Badung yang ada saat ini sudah memasuki generasi kedua lantaran beberapa orang yang tempo hari sempat ikut serta melakukan pelatihan Training of Trainer (TOT) awal Maret 2010, mendapatkan promosi jabatan ke instansi lain. Kekosongan posisi ini kemudian diambil alih oleh rekan-rekan baru yang hingga kini belum mendapatkan pendidikan secara resmi terkait aplikasi SPSE atau Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik. Untuk itu, kami yang tersisa tentu saja wajib untuk menularkan ilmu yang kami dapatkan secara intensif agar Tim baru ini dapat siap pakai dalam waktu singkat.
Hingga hari ini LPSE Badung sudah melelangkan tak kurang 61 paket kegiatan melalui jalur elektronik atau yang dikenal dengan istilah e-Procurement, dari 7 SKPD. Terbanyak diantaranya datang dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebanyak 31 paket dengan 16 paket sudah dalam proses lelang, diikuti Dinas Cipta Karya sebanyak 22 paket, Dinas Bina Marga dan Pengairan 4 paket, dan masing-masing 1 paket dari Sekretariat DPRD, Bappeda Litbang, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Dinas Kebudayaan.
Dari 61 paket tersebut yang pada akhirnya mampu memecahkan telur LPSE Badung untuk pertama kalinya adalah dari Dinas Cipta Karya dengan paket kegiatan Pengadaan Komputer sebesar 216 Juta rupiah.
Selain itu telah siap sebanyak 422 Rekanan yang telah memiliki UserID dan password untuk bersaing secara sehat mengikuti pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara elektronik. Jumlah tersebut terbagi atas Rekanan di bidang Jasa Konstruksi, Konsultansi dan Jasa lainnya.
Terpantau dari 19 paket kegiatan yang telah selesai dievaluasi dan dilelangkan, besarnya Efisiensi Anggaran APBD hingga bulan Mei 2011 lalu adalah sebesar 10,7 M. Nilai ini, secara pengamatan pribadi, tentu saja belum dikurangi dengan biaya pembangunan dan operasional bulanan LPSE Badung sebagai Unit yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
Sejauh ini kendala utama yang paling dirasakan adalah kemampuan SDM untuk mengoperasikan sistem SPSE atau Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik, sehingga memerlukan banyak bimbingan secara berulang dan intensif bagi para pelaku yang terlibat didalamnya. Beberapa Kesulitan pemanfaatan Sistem SPSE yang dialami baik oleh Rekanan selalu penyedia Barang/Jasa dan juga Panitia Pengadaan barang Jasa antara lain, pemahaman akan UserID serta password yang diberikan baik untuk mengakses sistem, melakukan deskripsi/enkripsi file penawaran serta alamat email yang digunakan. Ini bisa dimaklumi mengingat secara faktor usia, rata-rata pelaku yang terlibat merupakan generasi yang tidak melewati masa mudanya di era Teknologi Informasi.
Untuk lebih membantu para pelaku yang terlibat dalam sebuah proses lelang secara Elektronik terutama bagi mereka yang baru mengenal fitur social Media bernama Twitter, saya pribadi mencoba membuat satu akun tidak resmi dengan mengatasnamakan @LPSEBadung, yang didalamnya berusaha saya lakoni dengan membagi ilmu serta pengalaman dalam menggunakan aplikasi Sistem SPSE baik dari kacamata Rekanan, Panitia Pengadaan maupun Tips secara Umum.
Kedepannya, sesuai dengan Pasal 131 pada Perpres No.54 Tahun 2010, diharapkan bagi seluruh SKP di Pemerintah Kabupaten Badung wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik untuk sebagian atau seluruh paket pekerjaan pada tahun 2012. Apakah mampu diwujudkan ? kita tunggu saja.
Comments
Post a Comment