Skip to main content

Laporan Sementara Temu Kangen Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992

Sesuai rencana, D’COZ menjadi saksi sejarah pertemuan pertama ‘Temu Kangen Rekan-rekan Alumni SMAN 6 Denpasar khususnya Angkatan 1992’ setelah 14 tahun  pada tanggal 25 Desember 2009 pukul 7.30 malam. Berikut beberapa laporan singkat sementara yang bisa disampaikan, mungkin untuk yang selengkapnya menyusul besok.

Dari 30-an orang yang mengkonfirmasi kedatangannya kepada ibu ketupat (ketua panitia) Sari Herawati, hanya sekitar 22 orang yang berkenan hadir, itupun beberapa diantaranya tidak termasuk dalam list konfirmasi. Begitu ya Sar ?

  1. Sari Herawati (ketupat) mengajak serta keluarga
  2. pandebaik.com (provokator) hehehe…
  3. Yuli Yulistiowati (seksi sibuk-persiapan tempat, melobi hingga menjaga kelangsungan acara) mengajak serta keluarga
  4. Alit Wisnawa (pembicara) he…
  5. Bayu ‘Frozen’ Sutha (yang menalangi sisa biaya)
  6. Ayu Manik
  7. Prima mengajak serta keluarga
  8. Eko Hariyanto
  9. Nyoman Budiana
  10. Pande Donny
  11. Wayan Wiriana
  12. Budi
  13. Fiffy
  14. Made Yuliarta mengajak serta Istri
  15. Agus ‘Theysee’ Arnawan
  16. Wayan Putrayanna
  17. Komang Sumadi
  18. Rai ‘Poyox
  19. Mulyono
  20. Iddi Harinasutha
  21. Anom
  22. Nyoman ‘Mumun’ Suardika

Perlu diketahui bahwa 18 orang yang saya sebut dibagian awal sudah terdaftar berada di jejaring sosial FaceBook (jadi bagi yang belum nge-add mereka silahkan di-hunting via list teman yang saya miliki), 2 nama terakhir baru nge-add saya barusan. Hehehe… dan sisa 4 orang mengaku belum menjamah ranah teknologi informasi ini, semoga usai acara ini mereka berkenan membuatnya.

Untuk sementara adapun hasil yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut ;

  1. Membentuk satu panitia kecil yang nantinya akan secara periodik berkumpul untuk membicarakan satu rencana yang skalanya lebih besar, Reuni Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992, terdiri dari Koordinator Utama dan koordinator perwakilan tiap kelas.
  2. Koordinator Utama dihandel langsung oleh Alit Wisnawa (dan Anom kalo ga’salah)
  3. Untuk koordinator tiap kelas ditunjuk pandebaik.com (jurusan Fisika), Pande Donny (Biologi 1), Rai’Poyox (Biologi 2), Sari Herawati (Sosial 1) dan siapa satu lagi Lit ? hehehe… gak denger tadi, keasyikan ngobrol. (masih tipikal anak SMA nih…) Fifi ya ? (Sosial 2) mohon dikoreksi kalo salah.
  4. Posko sementara untuk pertemuan offair alias kopdar diarahkan ke rumah Fifi (bukan Fifi Alone-nya Lupus)
  5. Tugas pertama yang harus dijalankan oleh masing-masing koordinator tiap kelas adalah hunting teman satu kelas mereka. Hehehe… Semoga bisa melacak beberapa biji lagi, soale bisa dikatakan 42 persen dari jumlah siswa Jurusan Fisika sudah terdeteksi via FaceBook.

Acara berlangsung seru (terutama bagi mereka yang memiliki kenangan CLBK) ups… gak dipublikasikan loh siapa saja… silahkan melihatnya via list. Hehehe… dan rupanya masih ada yang masih betah nge-jomblo. Hayooo silahkan dikonfirmasi kalo mau dengan teman seangkatan.

Untuk sesi makan-makan, dipesan 3 buah paket @10 orang yang ternyata malah menyisakan banyak makanan, mungkin masih pada sungkan untuk bersikap ala anak SMA yang kalo dulu itu gak bakalan mau mengalah dalam hal makan memakan. Hehehe… pengalaman Studi Wisata, saya pernah ga’kebagian makan soale… Biaya yang dikeluarkan mencapai angka 1,4 juta kalo gak salah (ini pembulattan loh ya) yang kemudian masing-masing Rekan yang hadir diminta urunan sebesar Rp. 50 ribu. Sekurang-kurangnya sisa biaya ditalangi oleh saudara Bayu ‘Frozen’ Sutha yang kini telah menjadi master IT-nya Bank Sinar. Terima Kasih ya Bayu.

Acara sebenarnya berakhir pada pukul 10 malam kurang dikit, namun sebagian dari Rekan yang hadir masih betah bernostalgia di parkiran depan hingga waktu menujukkan pukul (hampir) 11 malam. Untuk mengurangi ‘ketidaknyamanan’ yang kami ciptakan di parkiran ini, dengan terpaksa pihak restauran mematikan dua lampu parkiran yang pada akhirnya membubarkan pertemuan malam ini.

Terima Kasih untuk semua teman-teman yang telah berkenan datang dan hadir, dalam satu sesi dadakan tanpa perencanaan matang ini, apabila ada hal-hal yang salah atau membuat tidak nyaman selama pertemuan berlangsung (termasuk urunan) ya mohon dimaafkan. Senang bertemu kalian semua pada malam yang hebat ini…

Terima Kasih saya sampaikan secara pribadi kepada Ibu Sari Herawati atas waktunya bersama keluarga yang dengan rela mau-mau saja saya pinta begini begitu, kepada Ibu Yuli Yulistiowati bersama keluarga atas lobinya ke pihak D’COZ, memesan hingga menjaga kelangsungan acara sampe saya sendiri gak enak hati nih, kepada Bapak Alit Wisnawa untuk kepemimpinannya yang tak lekang oleh waktu dan tentu saja Bayu ‘Frozen’ Sutha untuk dana talangan malam ini. Tak lupa pihak Restauran D’COZ dan pramusajinya yang barangkali sudah sangat mangkel karena ruangan yang kami gunakan diobrak-abrik demi kelangsungan acara.

Sekian, Terima Kasih. Tapi ngomong-ngomong, laporan sementaranya kok jadi panjang dan lengkap ya ? apa perlu saya tambahkan lagi barangkali ? hihihi…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian