Skip to main content

Salah Kaprah WCDMA

Setahun terakhir yang namanya internet makin menjadi trend disemua kalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya remaja yang biasanya menjadi target paling menguntungkan bagi para operator, tapi juga para Bapak-Ibu yang sudah berumur tak mau kalah. Penyebabnya apalagi kalo bukan kehadiran jejaring sosial FaceBook yang menjadi satu syarat mutlak bagi para pengguna ponsel terkini atau bagi mereka yang ingin dikatakan ‘gaul dilingkungannya. Dari yang bertujuan untuk mencari teman hingga mencari dukungan (pilkada). Dari yang hanya sekedar ingin tau hingga iseng mencari para mantan mereka. Hehehe… mantan teman hingga mantan pacar. Ups…

Untuk bisa mewujudkan itu, maka beramai-ramailah orang mencari tau koneksi internet yang murah milik operator mana dan tentu saja memilih media yang digunakan. Modem adalah salah satu media yang dimaksud. Jika tahun 2000an awal modem hanya bisa digunakan bagi mereka yang bekerja ditempat tertentu, kini sudah tersedia modem yang dapat digunakan secara mobile dimana saja. Dari segi bentuk, modem terkini pun sudah lebih simpel, mudah dibawa atau dikantongi. Dari segi koneksi tak harus bergantung lagi dengan telepon rumah, namun menyesuaikan dengan frekuensi operator terkini. Dua frekuensi yang paling familiar dikenal adalah GSM dan CDMA.

Sayangnya masih banyak orang yang kebingungan mengelompokkan operator mana saja yang dapat digunakan sebagai koneksi internet pada masing-masing modem. Ketidaktahuan ini makin diperparah oleh minimnya pengetahuan atau informasi yang dimiliki oleh penjual atau customer service masing-masing operator. Hal yang sering saya jumpai adalah adanya pemahaman bahwa cukup membeli satu jenis modem yaitu yang mendukung GSM karena modem jenis ini mendukung pula frekuensi CDMA. Padahal yang dimaksud dengan CDMA itu sebenarnya adalah WCDMA.

Menurut Wikipedia, WCDMA atau Wideband Code-Division Multiple Access atau biasa ditulis Wideband-CDMA atau W-CDMA, merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM, biasa disebut juga UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja.

Sebaliknya pengertian menurut beberapa penjual maupun para oknum Customer Service operator tertentu, tetap ngotot bahwa WCDMA yang dimaksud sebagaimana tertera pada sebuah modem GSM selalu identik dan dapat digunakan oleh para operator CDMA seperti TelkomFlexy, Esia, Fren atau Starone Indosat. Ketidaktahuan inilah yang kemudian menjadi awal kekecewaan, karena terlanjur mempercayai omongan para penjual modem ataupun oknum CS operator tertentu. Berhubung adanya keinginan untuk mendapatkan tarif lebih murah ketimbang tarif ketentuan dari masing-masing operator GSM, mereka terlanjur membeli kartu perdana plus tambahan pulsa yang kemudian diketahui tidak bisa digunakan pada modem dimaksud.

Yang menggelikan adalah ketika sang oknum penjual atau CS sebuah operator ditanyakan secara langsung, mereka berdalih bahwa kartu perdana yang sudah terlanjur dibeli harus diregistrasi terlebih dahulu (-semua orang juga tahu-) plus penambahan pulsa dalam nominal tertentu. Hahaha… Bohong Besar !!!

Padahal sudah jelas kalo sebuah kartu perdana CDMA tidak diperuntukkan atau tidak dapat digunakan pada sebuah modem GSM. Hanya karena salah kaprah terkait frekuensi atau jaringan WCDMA tadi.

Belakangan memang sudah jarang kita dengar vendor ponsel merilis ponsel mereka yang mendukung frekuensi atau jaringan WCDMA, karena yang namanya perkembangan teknologi makin canggih, istilah frekuensi tersebut sudah berkembang menjadi UMTS, HSDPA atau HSUPA yang tentu saja memiliki tingkat kecepatan akses data yang makin tinggi. Sekedar informasi beberapa ponsel yang dahulunya diklaim mendukung frekuensi atau jaringan WCDMA adalah Nokia 7600 (yang bentuknya mirip ketupat) atau N91 (ponsel pertama Nokia yang memiliki memori internal/hard drive 4 GB).

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian