Skip to main content

Belajar Mengetik 10 jari dengan Rapid Typing

Yang namanya belajar itu tidak mengenal waktu atau usia. Anak-anak, remaja hingga orang tua pun kini dituntut untuk siap menghadapi tantangan kemajuan teknologi informasi. Jika tidak, maka bersiaplah untuk tergerus oleh arus jaman. Salah satunya pembelajaran tahap awal ya belajar untuk menggunakan pc atau laptop.

Dua tahun terakhir, pc atau laptop bukan lagi sebuah benda yang digolongkan sebagai barang dewa, yang berharga mahal sehingga kasihan jika digunakan secara sembarangan. Kini dengan harga dua hingga tiga juta, sebuah pc atau laptop standar sudah bisa dimiliki. Bandingkan dengan harga sebuah ponsel terkini.

Kendala yang paling kentara saat memutuskan untuk membeli dan belajar menggunakan sebuah pc atau laptop adalah mengoperasikannya, baik melalui bantuan tetikus (mouse) ataupun panel abjad (keyboard). Untuk tetikus saya kira yang diperlukan adalah kemampuan mengingat, jalur mana saja yang harus dilalui untuk melakukan suatu tahapan tertentu, misalnya mengakses satu fungsi (aplikasi, musik, gambar) atau yang paling gampang ya mematikan pc ataupun laptop. Sebaliknya untuk menggunakan panel abjad diperlukan penguasaan medan atau posisi masing-masing huruf dan angka yang terdapat pada panel tersebut. Selain itu tentu saja fungsi dari beberapa tombol khusus seperti spasi, enter, ctrl, alt, shift dsb. Kerap pengguna awam masih kebingungan untuk menghapus karakter, apakah menggunakan tombol backspace ataukah delete ?

Rapid Typing adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran pengenalan panel abjad (ketboard), baik dalam penguasaan medan posisi huruf dan angka maupun kemampuan mengetik menggunakan ke-10 jari tangan. Satu hal yang sulit bagi saya pribadi. Mengapa ?

Adalah faktor kebiasaan yang membentuk pola penggunaan pengoperasian panel abjad (keyboard) sedari saya mengenal mesin ketik (SMP) hingga sebuah pc berbasis dos, windows 3.1, 95, 98 dan akhirnya XP dan Vista, yaitu satu jari telunjuk pada tangan kiri selalu standby berada pada tombol yang berada pada sisi kiri panel yaitu ‘shift, caps lock, tabs dan karakter ‘A’, jari jempol akan standby berada pada tombol ‘ctrl’ dan jari tengahnya berada pada tombol ‘~’. Sisanya diperuntukkan bagi satu jari telunjuk pada tangan kanan yang akan beredar kemana-mana mengakses tombol karakter yang letaknya berdekatan dengan tombol karakter ‘A’ sekalipun, meliputi ‘S, D, F, E, Z, X dan lainnya. Kebiasaan buruk yang meyakinkan. Hehehe…

Kendati demikian, mengetik bukanlah menjadi satu kendala bagi saya (walaupun bukan dengan ke-10 jari) karena dengan kebiasaan buruk tadi BLoG ini tetap dapat tampil lewat tulisan-tulisan yang biasanya lahir dengan cepat. Namun tidak disarankan untuk ditiru.

Kembali pada aplikasi Rapid Typing, dengan ukuran yang gegas hanya sebesar 1,91 MB bisa diunduh dengan cepat dengan koneksi lemot sekalipun, secara bebas (gratis) dan dapat dipergunakan secara bebas pula. Aplikasi akan dimulai terlebih dahulu dengan pengaturan penyesuaian pengguna, meliputi bahasa yang akan digunakan, background aplikasi hingga ke tipe dan susunan panel abjad (keyboard) yang digunakan. Apakah serupa panel milik pc dimana tombol ‘enter’ masih segede gajah, ataukah serupa panel laptop yang sudah berbagi tempat dengan tombol ‘\’.

Pembelajaran dimulai dengan cara sederhana, untuk membiasakan posisi jari pada kedua tangan, mengetikkan dua karakter huruf secara berulang dan bergantian. Apabila telah menganggap diri jauh lebih mahir, tahap pembelajaran dapat ditingkatkan sesuai keinginan.

Aplikasi Rapid Typing ini dapat diunduh melalui alamat www.rapidtyping.com, dan rilis terakhir kalo tidak salah sudah mencapai versi 2.9.4. Pantas diperuntukkan bagi mereka yang ingin belajar dan menguasai metode mengetik dengan 10 jari, agar tidak salah jalan seperti ‘metode’ yang saya kuasai. Hehehe…

Semoga berguna.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian