Skip to main content

Jalan Kaki 6000 Langkah atau 5 KM Setiap Hari

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan setiap kali saya bertemu dengan kawan adalah -Masih suka jalan kaki ?

Ha...

Tampaknya aksi ini sudah identik banget dengan keseharian saya. Entah dimana mereka -menemukan- saya sedang berjalan kaki. tapi memang aktifitas yang satu ini masih tetap dilakoni secara konsisten nyaris setiap hari sedari tahun 2017 lalu. Bosan ?
Ya kadang-kadang.

Tapi kok bisa jadi rutinitas ?
Karena ada Motivasinya di balik itu semua.
Secara internal atau pribadi, karena saya memiliki 'the Silent Killer' yang siap mengintai setiap waktu bersama semua kawan baiknya. Dari kolesterol, gagal ginjal, gagal jantung, stroke dan lainnya.
Sementara itu kalau secara eksternal, karena gak ingin ketika saya abai pada kesehatan, malah kambuh penyakitnya, dan merepotkan mereka yang saya sayangi. Keluarga kecil tentunya. Istri dan anak-anak. Kalau bisa harus tetap bugar setiap harinya.

Lalu gimana caranya biar tetap konsisten ?
Ya dilakoni sesempatnya, kalau bisa setiap hari, secara sadar dan ikhlas. Gak ada beban saat melakukan, dan mencoba menjadikannya sebagai salah satu agenda yang wajib dilakukan. Tentu dengan mengingat lagi Motivasi diatas ketika mager mulai melanda.

Kalau bosan ?
Lakukan dengan mode yang berbeda ketika mulai bosan dengan pola kesehariannya. Kalau sudah biasa jalan kaki dari rumah, coba sesekali bawa kendaraan ke satu titik lokasi, lalu lakukan dari titik itu. Atau kalau bosan keliling lapangan, bisa main keliling Kota Denpasar, melewati jalanan Gajah Mada, kawasan Renon atau area sawah dan jogging track.

Tips Tambahannya Ada ?
Macam penyampaian dokter Tirta di salah satu podcast-nya, kalau bisa Heart Rate atau detak jantung berada di angka 129 bpm. Yang menurut saya baru bisa dicapai ketika melakukan jalan cepat. Dengan pace 10 menit per km atau 6 km per jam. Kalau lari, bisa jadi jatuhnya lebih cepat.

Jalan Cepat yang bagaimana bisa mendapatkan 129 bpm ?
Bisa dicoba dengan melangkahkan kaki dengan irama lagu tertentu. Bisa dibantu dengan earpiece atau handsfree, atau menyematkan ponsel di lengan menggunakan pouch. Lalu putar track milik Noah yang judulnya Langit Tak Mendengar. Bisa juga yang Ada Apa Denganmu atau Mungkin Nanti, yang punya tempo sedikit lebih lambat. Selaraskan iramanya dengan langkah kaki saat berjalan cepat.
Kalau mau lebih cepat lagi, bisa coba Roll it Up dari Method Mayhem yang jadi ost Fast Furious 6 atau Locomotive-nya Guns N Roses.

Yuk lakukan 6000 langkah atau 5 KM sehari. 

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.