Skip to main content

Mimpi semalam agak absurd

Jadi ceritanya disela agenda kelihan adat yang mengharuskan saya hadir ke bale banjar memeriksa regu tugas, entah bagaimana paa meluncur pulang balik ke rumah harus melintasi jalur AYani utara dimana katanya bertemu dengan rombongan kawan-kawan sekelas di SMA, anak Fisika katanya, cuma pas barusan tersadar, kok yang diajak bersapa dalam mimpi justru om Chiko Wirahadi, Wayan Lelo, Gung Jelantik atau Jero Kelihan Komang Sunarta ? 

Lha mereka kan kawan kuliah saya di Arsitektur, bukan teman SMA ? 

Waduh, salah kamar... 

Tapi diceritakan, saya masih sempat ngikut skenario mereka untuk main rame-rame ke Bedugul. Pake motor Gaes. Dan tau saya pake motor apa ? Honda Tiger warna Silver yang pernah saya miliki dulu jaman kuliah. Sampe-sampe pas ditanya dalam mimpi itu, saya sempat katakan -ya ini bagian dari mengkoleksi benda-benda jadul yang dimiliki dari masa lalu...- 

Yang sayangnya, saya harus menghentikan perjalanan lantaran dititipi membuat pe-er bahasa inggris oleh anak sulung, dan diingatkan pula oleh istri agar bisa selesai cepat. 

Saya pun menyampaikan ijin balik pada sobat masa SMA, om Swik -lagi lagi salah kamar- ini kawan kuliah sebenarnya- lalu melakukan terjun dari langit- ya... terjun dari langit beserta sekian banyak tutup botol yang beterbangan di sekitar saya. 

Beneran absurd kan ? 

Aniway, tersadar tadi itu sekitar pukul 2.35 dini hari. Dan dengan segera menyadari -weleh ini bukannya Teman-teman SMA,tapi kok kepikiran sampe pas tersadar kalo emang yang pengen diajak reunian, adalah kawan kawan SMA macam om Alit Wisnawa, atau mb Sari Herawati, pasti gara-gara ditagihin janji ngumpulnya pasca tahun 2010 lalu. 

Cuma saya masi kepikiran pas ngetik cerita mimpi ini hingga pukul 2.50, bahwa kemungkinan inti dari mimpi yang Absurd tadi itu adalah... 

Keluarga tetap hal yang harus diutamakan, meskipun kita berada dalam situasi yang menyenangkan bersama teman-teman di masa lalu. 

Gitu kan ya ? 


Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

Tengah Malam nyambangi Graha Sewaka Dharma

Ini pengalaman pertama set alarm pada pukul 01.15 wita dini hari, atau bisa dikatakan masih tengah malam, untuk membangunkan si sulung, menyiapkan diri terkait agenda photoshoot Teruna Teruni Denpasar 2024, yang rencana berhiasnya dilakukan di gedung Sewaka Dharma, Dinas Pariwisata Kota Denpasar Lumintang. Auto dah gak bisa tidur lagi setelahnya.  Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 02.20 wita. Dan langsung meluncur ke area belakang, pemerajan di lokasi setempat untuk matur uning terkait kegiatan hari ini. Jadi ingat suasana jaga kantor di puspem era pemilu. Sepi dan gelap. Bersyukur sudah ada beberapa kawannya yang mendahului di lokasi.  Pantesan aja pengumumannya diwajibkan bawa Autan. Banyak nyamuk disini ternyata. Sukses bikin bentol dan gatal pada kaki.  Setelah yakin semua siap, saya meninggalkan Sewaka Dharma mendekati pukul 03.00 wita. Berjalan lambat di sepanjang jalan Gatot Subroto Tengah, membiarkan satu dua truk besar yang melaju kencang dari arah barat. Sembari memperh