Selalu ada rasa syukur yang disampaikan kepada-Nya setiap kali hasil cek darah baik tekanan maupun Hb, dinyatakan lolos uji untuk bisa melakukan donor setiap dua bulan sekali.
Dan saat ujung jarum berukuran besar itu ditusukkan pada area lengan, rasanya lega bukan main, karena usai sudah hutang beban di kepala yang dirasakan setiap kali jadwal donor datang.
Sudah sedemikian parahnya pikiran yang saya rasakan ternyata.
Tapi memang ada perasaan bangga sampai hari ini masih bisa menyisihkan sekantong darah yang kelak bisa dimanfaatkan oleh orang lain saat dibutuhkan. Ada perasaan haru karena Tuhan masih memberi kesempatan untuk berbagi melalui jalan yang bisa dilakukan dengan caranya sendiri. dan ada perasaan gembira, karena ternyata upaya untuk menjaga kesehatan melalui olahraga dan pola hidup yang makin membaik, bisa menunaikan kewajiban dua bulanan secara berkala.
Donor Darah ke-82.
Tadinya hanya sempat terpikirkan -semoga saja bisa mencapai angka 75 kali untuk melakukan aksi donor darah sukarela, yang mulai rutin dilakukan sejak menyandang tugas sebagai abdi negara. Jadi ketika itu bisa terlewati, sisanya dilakoni dengan biasa saja. Sambil tetap berharap masih diijinkan untuk lanjut lagi hingga anak-anak tumbuh dewasa kelak.
Gak ada ruginya menyumbangkan darah, Kawan.
Rasa takut akan tajamnya jarum menembus kulit, akan terhapus saat semangat untuk menjaga kualitas hidup hadir setiap kali jarum suntik usai ditarik dan berganti dengan lapisan penutup luka yang diberikan.
Dan rasa takut melihat darah pun akan pupus demi melihat aliran darah yang memenuhi kantong mampu memberi sambungan nyawa bagi orang di luar sana.
Ayo kawan, jangan takut menyisihkan sekantong darah dalam dirimu hari ini.
Comments
Post a Comment