Skip to main content

Ulang Tahun ke-42 yang berkesan

Tumben hari ini gak banyak aktifitas fisik yang dilakukan hingga waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Bukan karena malas, bukan pula karena bosan. Tapi karena hari begitu spesial. Meski sebenarnya gak diharapkan menjadi spesial.

Ulang Tahun ke-42

Dari seminggu lalu, istri sebenarnya sudah tak wanti-wanti, agar ndak usah merayakan ulang tahun meski skala kecil sebagaimana biasanya, berhubung situasi Covid19 begini. Minimal harus hemat pengeluaran sampai wabah selesai. Tapi rupanya rencana hanya tinggal rencana. Agenda potong kue ternyata tetap jalan, hanya saja kue-nya bukan pemberian istri, tapi rekan-rekan kantor yang memberi surprise di siang bolong. Kaget.

Padahal orang rumah sebenarnya sudah kaget sejak pagi, karena salah satu kolega di ruangan, membawakan langsung puding besar bersama suaminya. Sambil lewat, alasannya. Tapi berhubung saya tinggal olah raga pagi tadi, yang menerima ya orang rumah. Mereka bingung juga saat ditanya dari siapa, hanya menggambarkan ciri-cirinya yang klop dengan perawakan kolega saya itu.

Anak-anak senang bukan main, tapi saya malah nelangsa. Karena masa Covid19 begini, saya selalu menekankan agar kawan-kawan ndak usah ikut belanja macam-macam. Seperlunya saja. Mengingat pendapatan bulanan pun saya meyakini berkurang jauh dari biasanya. Tapi mereka tetap memberikan.

Siang hari setelah mandi dan ngemil buah pear di balkon atas, sambil menikmati panasnya hawa kota Denpasar, sebuah pesan masuk. Saya diminta join meeting aplikasi Zoom, yang selasa lalu sempat kami uji coba di ruangan di sela piket harian.
Satu bidang bertepuk tangan dan bernyanyi dari rumah masing-masing dan sebagian lainnya dari ruangan kantor. Mereka dapat tugas piket hari ini. Meeting aplikasi Zoom ini rupanya bertujuan merayakan Ulang Tahun saya dari jauh. dan ini adalah kali pertama kami bertemu muka lewat layar ponsel secara bersama-sama.
Sayapun gak bisa berkata apa-apa sepanjang video call berlangsung. Terharu.

Ulang Tahun ke-42 yang berkesan

Pagi tadi saat bangun dari tidur, istri menyapa dan mengucapkan selamat di telinga. Dari pukul empat sampai setengah enam, kami sempat berbincang lama tentang perjalanan selama 15 tahun ini. Apa yang sudah kami lewati, apa yang pernah saya sakiti untuk hatinya sebagai seorang istri. Pillow Talk kalo kata orang. Sebuah hadiah ulang tahun yang penuh kesan diberikan olehnya. Oleh orang yang saya sukai sejak pandangan pertama. Hingga kini.

Memiliki tiga putri yang nakal tapi manis, membuat segalanya jadi indah. Apalagi dengan kesehatan kedua orang tua yang masih terjaga pasca agenda WFH digalakkan oleh pemerintah. Pun saudara yang jauh di seberang masih kerap berkabar dan menanyakan kesehatan kami.

dan yang tidak disangka, beberapa rekan kerja yang seruangan maupun bidang lain, pun pimpinan menyampaikan apresiasi secara pribadi. Padahal biasanya justru saya yang banyak merepotkan mereka.

Ini adalah Ulang Tahun yang berkesan.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p