Skip to main content

Akun Twitter Iwan Fals gunakan gambar Kim Jong Un auto Viral, ternyata Ini penyebabnya

Pagi-pagi buta usai mantengin akun IG nya bli bagus JRX SID yang semalem infonya live bareng dokter Tirta soal Covid19, iseng pindah platform sosial media ke Twitter dan menemukan tweetnya om Iwan Fals sekitar 4 jam sebelumnya, yang bilang –PP gue emang kenape ” masbuloh “

Penasaran, langsung klik akun yang bersangkutan dan saya pun menemukan wajah om Kim Jong Un, pemimpin negara tetangga yang kemarin sempat diisukan meninggal usai operasi jantung. Edan. Hehehe… tapi saya menanggapi santai saja dengan satu emoji favorit.

Ternyata perubahan profile picture Om Iwan Fals ini jadi auto viral, banyak pro kontra soal ini di beberapa tweet lainnya. Ada yang menyatakan –kurang sedap untuk d pandang– dan sebaliknya ada juga yang menyarankan untuk –Ademin aje
Bahkan ada juga yang mengatakan –apa pun yg kita perbuat selalu saja salah di mata mereka– B aja kalo kata anak saya.

Bagi yang mengikuti akun Twitter Legenda Musik Indonesia satu ini dari awal, saya yakin sudah maklum-maklum saja dengan banyaknya reaksi yang ditunjukkan oleh netijen. Wong di tiap tweet Beliau ini, apapun topik dan bahannya tetep aja ada salahnya. Ya 11-12 dengan tweet Pak Jokowi lah. Kalimat bahwa Bang Iwan sudah gak kritis lagi, gak pernah bikin karya yang menggambarkan situasi sekarang, atau gak garang lantaran masuk lingkaran istana, sudah lumrah muncul disitu.

Tapi rupanya, penggantian PP akun Twitter om Iwan Fals ini ada penyebabnya juga loh. Simak aja tweet berikutnya yang disampaikan sekitar pukul 2.37 dini hari pagi tadi. –dibilangin virusnya takut sama doi, jadi tak jadiin pp ku sementara ini ya. oke kan – sembari menyelipkan potongan gambar om Kim dengan pemberitaan ‘tidak ada satupun kasus covid19 di Korea Utara’. Oalah…

Entah maksudnya satir atau gimana, tapi alur cerita pagi dari Om Iwan Fals ini, beneran bisa menghibur saya yang kangen penampilannya lagi di Bali. Kapan ya bisa menjabat tangan idola saya satu ini ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian