Skip to main content

Bosan pada Rutinitas, Jenuh pada Aktifitas

Perlu penyegaran tampaknya…

Pikiran tersadar ketika alarm ponsel berbunyi tepat pukul 4 pagi. Dengan reflek tangan ini mematikan bunyinya untuk menunggu bunyi alarm berikutnya lima belas menit kemudian. Hal yang sama dilakukan kembali, hingga waktu menunjukkan pukul 4.30. Beringsut bangun dengan malas dan menuju jemuran, mengambil handuk untuk kemudian masuk kamar mandi. Bertapa sebentar melalui sosial media, dan lima menit setelahnya, setelah badan sudah mulai menghangat, guyuran air pun mulai membasahi semuanya. Sekitar pukul 5, aktifitas harian pun dimulai. Menghaturkan banten pekideh, di semua pelinggih, akan bertambah banyak bila dilakukan pada hari dimana bulan penuh terjadi, tilem dan tumpek landep. Aktifitas ini biasanya diMultitasking dengan memanaskan motor dan ditinggal berkeliling, hingga usai bersembahyang pagi, setengah atau 45 menit setelahnya, aktifitas awal pun selesai.

Bilamana hari kerja, aktifitas akan berlanjut dengan sarapan pagi, berganti pakaian dan meluncur di jalanan hingga 20an menit menuju tempat kerja sampai sore menjelang. Namun bilamana berlanjut di hari sabtu dan minggu, aktifitas olahraga pagipun dilakoni hingga 1-2 jam kedepannya.
Begiti terus berulang selama 4 tahun terakhir.
Lama kelamaan, mulai terasa bosan dan jenuhnya.

Apalagi aktifitas kerja belakangan ini tidak banyak hal yang bisa dilakukan. Sangat tidak nyaman rasanya ketika banyak orang di luar sana berjibaku dengan surat lamaran untuk mencari kerja, kami disini lebih banyak luntang lantung laiknya pe en ais jaman old, menghabiskan waktu hingga absensi sore dilakukan, dan berangsur pulang.

Pikiranpun mulai menjadi tumpul, karena semangat kerja harian semakin hilang begitu saja. Tanpa ada terobosan baru yang bisa dilakukan.

Sepertinya memang perlu sedikit penyegaran.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p