Skip to main content

Say Whatsapp with Stickers, bikin sendiri gampang kok, begini caranya

Jelang akhir tahun 2018 lalu, Whatsapp sebagai salah satu aplikasi messenger sekaligus video call yang makin kesini kian digemari banyak orang, memperkenalkan fitur Stickers sebagaimana hal aplikasi serupa lainnya. Namun saat itu, baru sebagian kecil pengguna saja yang bisa melakukannya. Sebagian kecil yang lain, baru bisa mencobanya pasca melakukan update aplikasi ke versi terakhir. Sementara itu, aplikasi pendukung pun masih susah didapat.

Saya sendiri baru mulai menggandrungi stickers Whatsapp ini, setelah merasa jenuh dengan sejunlah aktifitas rutin saat melakukan chat dalam group ataupun secara personal, mengandalkan emoji yang selama ini biasa digunakan. Apalagi setelah mengetahui bahwa ada cara gampang untuk membuat stickers dengan mengandalkan sejumlah aktifitas pendukung yang selama ini kerap digunakan selama kepemilikan ponsel Android tahun 2011 lalu.
Mau tahu, yuk bikin sendiri stickers Whatsapp-mu, dan bagikan kepada teman biar lebih seru.

Aplikasi Pertama yang Wajib kamu miliki adalah ‘My Own Stickers’ yang bisa diunduh melalui store apps pada ponsel. Pengembangnya dari handyCloset Inc, gratisan tanpa opsi berbayar. Padahal sih, pengen banget bisa menggunakan aplikasi ini tanpa tampilan iklan.
Fungsinya adalah untuk membuat stickers pack dan memasukkan ke aplikasi Whatsapp dengan aman. Infonya sih aplikasi ini memang berafiliasirresmi.
Sesuai kegunaan, aplikasi ini dimulai dengan membuat pack sticker, lalu memasukkan model sticker yang diinginkan dari hasil foto yang sudah siap/dimiliki, dan apply. Selesai. Gitu aja.
Gampang banget kan ya ?

Tapi ternyata untuk membuat penampilan sticker jadi lebih menarik dan sedap dipandang itu, perlu sentuhan lain loh Gaes. Misalkan menghilangkan tampilan background. Jadi objek atau maksud hati yang ingin disampaikan jadi langsung ketahuan. dan tentu saja, penampilan gambar full colour dalam resolusi gambar yang jauh dikecilkan, sangat tidak nyaman dipandang mata. Jadi, aplikasi kedua yang boleh direkomend selanjutnya adalah Background Eraser.
Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan yang sama dengan Stickers diatas, handyCloset Inc. Yang notabene, secara pola dan tampilan penggunaan ya gak jauh beda. Hanya karena ini merupakan fungsi editing gambar, kemampuannya mirip-mirip aplikasi Photoshop. Ada fungsi menghilangkan background berdasar warna serupa, maupun dengan cara manual. Lalu kalaupun ada area yang terlanjur terhapus namun kalian ingin mengembalikan area tersebut sesuai gambar sebelumnya, bisa gunakan pilihan Repair.
Hasil Editan penghapusan pun bisa diperhalus pinggirannya, sebelum disimpan dan diteruskan ke ‘My Own Stickers’ diatas.

Tapi kalaupun gak mau repot bikin sendiri, bisa hunting ke google, ambil file berekstensi png yang biasanya sudah bersih dari unsur background, meski gak semua. File macam ini juga jauh lebih mudah, bila harus menghapus background sebagaimana pemaparan diatas.
Oke, sejauh ini masih Gampang juga kan ya ?

Terakhir, gimana caranya seumpama pengen gabung dua layer gambar atau diisi teks sebelum dijadikan Stickers ?
Soal ini mah, ada banyak pilihannya.
Kalian bisa pake aplikasi editor bawaan ponsel, PicsArt atau PicSay seperti yang kerap saya pakai sejak awal punya Android. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk meramaikan hasil gambar awal yang sudah dihapus backgroundnya, diisi dengan gambar tambahan lain atau teks singkat yang lucu. Setelah itu simpan lalu teruskan ke ‘My Own Stickers’.

Semua hasil pembuatan stickers versi sendiri, bisa dikompilasi dalam satu pack dengan isian maksimal 30 stickers, dan diShare ke pengguna lainnya biar bisa dinikmati oleh banyak orang.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p