Skip to main content

10x Hybrid Zoom OPPO RENO bikin Nagih buat Berburu Konten

Salah satu tantangan saya saat punya hobi baru buat ngeVlog adalah ketika berproses dalam mengambil gambar dari jarak jauh tanpa mengaburkan fokus ke objek baik secara detail penampakan gambar maupun situasi yang ada disekitarnya. Karena ketika adegan diCrop sesuai scene yang diinginkan, terkadang gambar yang tampil jadi sedikit ngeBlur, sehingga fokus sering menyesuaikan saat perekaman gambar sedang berjalan. Agak mengganggu sebenarnya.

Tapi bisa jadi ceritanya bakalan lain jika saja perangkat yang saya gunakan untuk mengambil gambar video itu datang dari OPPO RENO. Walah, kalau ini bisa kepegang mah, berburu konten jadi makin nagih kayaknya. Karena pas dicobain tadi di gelaran OPPO Reno : ZOOM – INDONESIA, 10x Wonderful Journey di OPPO Store Cellular City Bali, 21 Juli 2019 sore, tiga kamera belakang yang disematkan pada punggung bodi ponsel ternyata salah satunya punya fitur 10x Hybrid Zoom yang mampu menyajikan detail begitu sempurna untuk ukuran pengambilan gambar dengan ponsel. Gak percaya kan ya ?

Oppo Reno ini keren. Baik secara penampilan luarnya yang tergolong baru bagi produk keluaran Oppo, pula secara spesifikasi daleman yang wow untuk sebuah ponsel jaman now. Gak heran bilamana secara harga jualnya pun nanti bakalan bersaing dengan barisan flagship dari brand lainnya. Tapi semua itu setara kok dengan semua fitur yang dibekali, seperti lensa kamera 48 MP fixed alias gak bisa diubah resolusinya, which means bakalan menghabiskan banyak memory penyimpanan untuk setiap foto yang dihasilkan, juga kemampuan zoomnya yang hingga 10x pada mode video yang disebut-sebut sebagai Hybrid Zoom, dan 60x pada mode foto dimana untuk pembesaran 1-5x mengandalkan penuh lensa utama Oppo Reno.
Selain itu ada juga fitur Dual OIS atau Object Image Stabilization yang mampu meminimalisir pergerakan tangan saat pengambilan gambar. Semua itu jadi nilai tambah bagi kalian penyuka Fotografi tentu saja.
Belum lagi soal mode gambar yang bisa dipilih, dari panorama, slomo, hingga manual atau yang pada ponsel ini disebut mode Pakar.

Ah iya, di penyampaian tadi, saya ada menyinggung soal memory internal yang bakalan banyak dimakan untuk menyimpan satu foto hasil jepretan gegara resolusi kamera 48 MP yang gak bisa diubah, yang sebenarnya sudah diantisipasi sejak awal oleh Oppo pada seri Reno jni. Yaitu kapasitas internal 256 GB baik pada ponsel yang disematkan RAM 6 GB maupun 8 GB. Jadi mohon abaikan soal pernyataan diatas.

Layar ponsel Oppo Reno ini mengusung full screen layar tok. Gak ada tepian atau poninya. Which means, lensa kamera depan bakalan hadir melalui opsi pop up bidang segitiga yang muncul di sisi atas layar, bersama lampu flash tambahan bagi kamera belakang. Untuk menampilkan bilah ini, pengguna bisa mengakses melalui menu Flash atau Kamera Depan. Bilah bisa ditutup secara manual bilamana usai difungsikan.
Ada rasa khawatir bahwa bilah kamera tambahan ini bakalan ringkih dan mudah patah ?
Jangan khawatir, Oppo menjamin bahwa area yang disebut dengan pivot pada ponsel Reno sudah melewati tahapan uji terkait penggunaan dan ketahanan sisi atas ponsel ini.

Lalu ada yang unik saya temukan dibalik ponsel tepatnya sisi belakang/punggung. Dibawah tiga lensa kamera terdapat buletan kecil yang tadinya kepikiran agak mengganggu pergerakan dan penggunaan, lantaran selama ini sudah terbiasa dengan halus mulusnya permukaan. Namanya o-Dot. Ornamen ini infonya jadi semacam pelindung permukaan kaca lensa dari gesekan meja atau apapun yang berpotensi merusak. Sekaligus fungsi estetis yang memperindah penampilan Oppo Reno saat layar ponsel ditelungkupkan.

By the way, balik lagi ke hobi ngeVlog di awal, urusan konsumsi daya batere sesungguhnya menjadi koentji, jika yang namanya pengambilan gambar, proses editing, render hingga upload, dijabani satu perangkat bernama ponsel saja. Tidak heran dalam studi kasus ini benar-benar dibutuhkan daya tahan betere atau kapasitas yang tidak biasa. dan rupanya, untuk yang satu ini pun Oppo Reno bisa menjawabnya, lewat 4065 mAh batere yang disematkan guna mengimbangi kebutuhan penggunanya kelak.

Well, at last Oppo Reno yang menurut pak Steven, Brand Planning dari Oppo, penamaannya berasal dari kata cREative iNOvation ini, bisa jadi rekomendasi buat kamu-kamu yang punya hobi fotografi atau minimal vlog macam yang saya lakoni selama ini. Hanya saja persoalan apply Zoom nya saja yang masih bakalan jadi masalah lantaran tetap wajib sentuh dua jari pada layar. Andai saja bisa dilakukan macam cara menekan tombol volume misalkan, ni ponsel jamin sempurna banget jadi pilihan.

Owh ya, soal harga Oppo Reno dengan 10x Hybrid Zoom ini bisa kamu tebus sebesar 12,999 Juta, yang infonya jika kamu ambil sekarang, bakalan dapat cashback sebesar 1,500 juta. Jadi cukup sediakan 11,499 juta saja. Tapinya kalau harga sebesar itu sulit untuk dijangkau, tersedia juga Oppo Reno versi RAM 6 GB tanpa 10x Hybrid Zoom yang bisa ditebus 6,499 juta setelah potong cashback.
Pada seri ini, lensa kamera tetap dipertahankan pada resolusi 48 MP dan tentu saja internal storage pun masih tetap sama yaitu 256 GB.

Bagaimana ? Penawaran yang menarik bukan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.