Skip to main content

Pecah Rekor Catatan Personal, Pencapaian Libur Lebaran

Selalu ada sisi positif dan negatif dalam setiap peristiwa yang kita lalui, termasuk apakah itu dengan dibatalkannya agenda plesiran pada libur lebaran kali ini, ya bisa jadi kemudian membawa pencapaian secara personal pada aktifitas rutin yang selama hampir 2.5 tahun ini dilakoni.

Pecah Rekor Jumlah Langkah Harian. Dibutuhkan waktu setidaknya nyaris enam bulan untuk bisa memecahkan rekor jumlah langkah harian, yang pada periode lalu mencapai 33 ribu langkah menjadi 34 ribu langkah pada tanggal 1 Juni kemarin. Pemicunya olahraga jalan pagi dan sore hari ditambah aktifitas mencabuti rumput di halaman rumah dalam waktu yang cukup lama.

Pecah Rekor Jarak Tempuh Terjauh. Jika rekor jumlah langkah harian dibutuhkan selang waktu enam bulan, untuk rekor jarak tempuh malah lebuh dari setahun lalu baru bisa dipecahkan kembali. Tepatnya dengan menempuh jarak sepanjang 17.34 kilometer, dari rumah di jalan Nangka selatan, melintasi lapangan puputan badung sepanjang 5 kilometer dan melangkah kembali hingga Hyatt Sanur. Seperti biasa, pulangnya ya nge-Grab. He…

Pecah Rekor Durasi Tempuh Terlama. Serupa dengan pecahnya rekor jarak tempuh, biasanya akan berbanding lurus dengan dipecahkannya rekor durasi tempuh, bila aktifitas dilakukan dengan kecepatan/pace yang sama. Rekor personal sebelumnya selama 167 menit kini mulai bergeser ke durasi 187 menit atau sekitar 3 jam 7 menit dalam sekali waktu tempu jalan kaki hingga ke Hyatt diatas tadi. Berangkat pukul 6 kurang, balik pulang sekitar pukul 9 pagi.

Pecah Rekor Pencapaian 200.000 Langkah Tercepat. Hanya dalam waktu 9 hari saja, target bulanan sebanyak 200.000 langkah sebagai bagian dari Brocoli Challenge aplikasi Samsung Health bisa dilewati dengan baik. Ini bisa terwujud ya salah satu penyebabnya, gegara pecahnya rekor jumlah langkah harian tadi. Padahal jika mau dirata-ratakan, minimal dibutuhkan hanya 6000 langkah per harinya agar tantangan bulanan itu bisa terlewati. Sementara untuk libur lebaran kali ini, dari awal hingga akhir, aktifitas olahraga dilakoni secara penuh. Dengan jarak tempuh minimal 5 kilometer atau jumlah langkah 15.000 per harinya. Uedan pokoknya.

Empat Kategori Pecah Rekor Personal diatas sejatinya tidak memiliki arti apa-apa dimata siapapun yang mengetahuinya, namun begitu secara personal tentu saja sebaliknya. Sebagai Motivasi untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja