Skip to main content

Gegara Games GardenScapes, Saya jadi keranjingan Begituan

Menurut sebagian besar penelitian, bermain games entah pada konsol, pc ataupun ponsel, kerap mempengaruhi perilaku atau perangai penggunanya, apalagi jika permainan itu dilakoni dalam waktu yang cukup panjang dalam hitungan harian. dan demikian halnya dengan saya kali ini.

GardenScapes sebetulnya bukan permainan yang diidamkan selama ini, lantaran grafisnya lebih pantas dimainkan oleh remaja hingga anak-anak. Namun begitu, ternyata saya jadi teracuni hanya karena si bungsu yang minta tolong ke bapaknya untuk memecahkan teka-teki serupa GardenScapes pada salah satu permainan besutan BabyBus kesukaannya. Mengingat sebelumnya pernah memainkan pola serupa pada Bejewelled namun sayangnya malah menyok karena berbayar di tengah permainan, maka iseng saja memilih games dengan tujuan penataan taman melalui poin yang dikumpulkan pasca memadukan sejumlah bunga dengan tipe senada. Dalam hitungan nyaris satu bulan, saya pun bisa mencapai level 700an kini, tentu dengan berbagai pengalaman unik. Termasuk pada akhirnya, terpengaruh jua dengan perilaku si Austin yang suka begituan sepanjang permainan.
Eh, begituan gimana maksudnya ?

Ya Begituan-lah.
Menata taman dan halaman rumah agar bisa lebih sedap dipandang. He…

Maka jadilah pas liburan panjang lebaran tempo hari, semingguan penuh saya lewati dengan mencabuti rumput dan tanaman liar yang tumbuh di sepanjang tembok dan halaman merajan nan luas, memotongi dahan pohon yang kering, termasuk merabas pohon yang dedaunan dan batangnya merusak bangunan pelinggih. Nyaris tanpa liburan sebagaimana biasanya.

Waktu luang yang biasanya diisi dengan olahraga, menulisi blog atau update video di YouTube Channel, beralih ke agenda duduk manis sambil nyanyi-nyanyi dan menata serta membersihkan halaman agar enak dipandang. Persis karakter si Austin dalam GardenScapes. dan untuk bisa mewujudkan itu, uang THR gaji ke-14 pemberian Pak Jokowi pun disisihkan sedikit untuk membeli pemotong dahan dan pemotong rumput ukuran satu tangan, tentunya dilakukan pasca olahraga usai dilakukan baik pagi dan sore hari.

Nah, ternyata pengaruh bermain games, bisa mendatangkan hobi baru begituan yang unik juga kan ya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p