Skip to main content

Tuhan itu Maha Jahil

Serius…
Ini bukan mengejek, tapi memuji loh ya…
Mengagumi tepatnya.

Memuji atau mengagumi karena dengan Maha Jahilnya itu menandakan bahwa Ia memang ada, meski tidak terlihat oleh mata.
Mengapa bisa saya katakan Tuhan itu Maha Jahil ?
Karena Ia kerap menguji hamba-Nya yang baru saja kemarin mengeluhkan atau membanggakan sesuatu, eh gak sampe seminggu kemudian, Ia membalikkan keadaan seakan mempertegas “eh kamu serius dengan perkataan kemarin itu ?”

Satu contoh paling deket aja.
Belum ada seminggu lalu saya posting soal ‘ngapain juga mengejar absensi wajah ?’ pake ilustrasi kawan sepekerjaan yang meninggal kecelakaan di Penarungan tempo hari. Eh hari jumat pagi kemarin musti dipaksa nganter anak pertama ke sekolah jam 6.30 musti sudah sampai. Masalahnya Bus Sekolah biasanya tiba depan rumah sekitar 6.40 sementara yang biasanya diminta jemput pulang sekolah, ndak bisa antar pagi lantaran musti ke pasar dulu. Alhasil usai proses antar, baru bisa meluncur ngantor dan lewat dari jam absen. Hehehe… apes banged.

Contoh lain, ya pas ngerasain senengnya gak ketulungan. Saking senengnya, sampe lupa ada hal-hal yang harus dilakukan sebelum lanjut ke hal lainnya. dan lantaran luput tadi, kemalangan jadi mampir. Malah bikin kesel jadiya. Dan jeda waktunya sih gak lama-lama banged.

Begitu juga sebaliknya.
Pas lagi sedih, terpukul atau galau gitu, eh Tuhan malah ngasi surprise ringan yang lumayan bikin senyum di kulum. Padahal sebelumnya bisa jadi nangis darah karena menyesal. Tuhan emang kadang-kadang suka gitu.

Jadi memang gak salah sih ya, kalo biasanya ada orang-orang yang suka ngingetin, bahwa pas lagi sedih ya jangan terlalu sedih, pas lagi girang ya jangan terlalu girang. Termasuk jangan terlalu bangga dan lainnya. Bisa bisa bentarnya bakalan lain cerita. Macam roda kehidupan, ada kalanya dibawah, ada kalanya juga di posisi samping, aman aman gitu. Atau bisa juga ada di atas.
Di atas pasangan maksudnya. He…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p