Skip to main content

Menikmati Kesendirian Tanpa Kata

Hutang janji belum jua terbayar, sementara asa sudah mulai berkurang.
Begitulah kira-kira kalimat romantis pembukaan postingan kali ini, menebus bolongnya rutinitas menulis yang sudah dilakoni selama 12 tahun lebih.

Nyaris tanpa kata, hari demi hari dilewati seakan tidak ada makna yang bisa dicatatkan sebagai bekal ingatan kelak. Terhapus begitu saja gegara asyik menikmati gegap gempitanya sosial media. Yeah, persoalan klasik rupanya.

Sampai pada akhirnya mengambil keputusan serupa tiga tahun lalu, mengurangi aktifitas namun kali ini tanpa menonaktifkan akun facebook lagi. Kasian, mengingat di portal karya MarkZ, banyak kawan lama yang berkumpul. Yeah, cukup dengan mundur kembali dari beberapa group yang sebelumnya sudah pernah ditinggalkan.

Termasuk bebersih dua ratusan lebih kontak chat yang dilakukan selama sebulan terakhir. Baik dalam kepentingan pekerjaan maupun indehoy persoalan hobi. Pun sepuluhan group whatsapp ditinggalkan demi aktifitas rutin yang lebih menyenangkan kedepannya.

Mengurangi bacot, memperbanyak tulisan.
Janji hari ini dalam nikmatnya kesendirian. Tetap berupaya konsisten meski harus kembang kempis dalam melangkah. Setidaknya demi menjaga pikiran bisa tetap waras ditengah riuhnya hoax dan fitnah jelang pilpres 2019 mendatang.

Kamu sendiri sudah ngeBlog hari ini ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian