Skip to main content

Scoop dan Penyesuaian Kurs Dollar Google

Tadinya cuma iseng, pengen nyenengin ortu dengan berlangganan Intisari, kesayangan Beliau sejak masa muda dulu, di aplikasi Scoop. Gegara aplikasi S-Lime bawaan Samsung Tab A 2016 10 inchi, ndak memberikan keleluasaan pengunduhan terhadap buku yang sama, padahal di perangkat Samsung A9 Pro yang saya pegang nyaris semua sajian bisa dinikmati.

Langkah pertama tentu membeli Google Voucher di Indomaret Gatsu, kamis dini hari. Lalu input di perangkat baru gres milik ortu dan bersiap hunting Intisari yang bisa dibeli seharga 15.000 IDR per edisinya. Saat pembayaran dilakukan, Scoop memberikan opsi pilihan berlangganan 6 bulan kedepan, dihitung tambahan ppn 10% sehingga total yang harus dibayarkan adalah 99.000 IDR.
Namun berkali-kali mencoba sebelum deal pembayaran, opsi perubahan muncul pemotongan 129.000 IDR untuk pilihan diatas.
Lantaran bingung dan penasaran, maka diambilah keputusan Pembelian.

Ternyata benar, top up Google Voucher yang diisi sebesar 150.000 IDR hanya menyisakan nominal 21.000 IDR. Lalu untuk apa perbedaan pemotongan nilai yang selisihnya mencapai 22.000 IDR tadi ?

Saya mencoba menanyakan hal ini melalui alamat email customercare Scoop sesuai petunjuk yang ada, mendapati alasan bahwa pemotongan diatas adalah untuk pembayaran Intisari 7 Edisi, dengan rincian 1 Edisi yang diunduh, dan 6 Edisi yang rencananya bakalan berlangganan mulai bulan depan. Yang kalo ditotal sebenarnya berjumlah 105.000 IDR tanpa ppn 10%, atau 115.500 IDR dengan ppn untuk 7 Edisi, atau 114.000 IDR untuk ppn 6 Edisi berlangganan dan 1 Edisi unduhan.

Lalu kenapa dipotong sebesar 129.000 IDR ? Apakah itu terkait opsi Premium Scoop yang bisa dipilih kategorinya ? Ternyata tidak.
Memang benar untuk pembelian Intisari 7 Edisi, 1 Edisi Unduhan dan persiapan 6 Edisi berlangganan berikutnya. Lalu cara hitungnya bagaimana ?

Info dari Customer Carenya sih, perbedaan pemotongan terjadi akibat penyesuaian Kurs Dollar yang dilakukan oleh Google. Masalahnya adalah penyesuaian yang mana ?
Apakah nilai 99.000 IDR untuk berlangganan Intisari 6 Edisi kedepan menjadi 129.000 IDR kah yang dimaksudkan ? Atau pembelian 7 Edisi diatas tadi ?

Yang paling memungkinkan adalah sebenarnya pembelian Intisari 2 Edisi dan paket berlangganan Intisari 6 Edisi plus ppn 10%, dimana angka 30.000 IDR ditambah 99.000 IDR menjadikannya lebih masuk akal. Cuma masalahnya, Intisari yang diunduh atau dibeli itu baru 1 Edisi saja. Makanya jadi mentah lagi.

Seakan tak percaya dengan alasan pembelian buku di media Scoop ini menyesuaikan kurs dollar Google, saya kembali melakukan pembelian majalah T-Plus yang juga senilai 15.000 IDR, yang ternyata hanya terpotong dengan nilai yang sama tanpa ada tambahan ppn.
Lalu penyesuaian tadi berlakunya dimana ?

Tapi yah, terlepas dari Nilai pembelian yang hanya sebesar 1 lembar uang merah dan 1 lembar uang hijau, ini pelajaran berharga dari Scoop. Bahwa sebenarnya tinggal menunggu lampu hijau dari aplikasi S-Lime miliknya Samsung saja untuk bisa mengakses Intisari secara gratis, free tanpa pembelian lagi ataupun pengenaan ppn 10%.
Memang ndak seberapa, tapi kalo dikalikan ratusan pengguna lainnya ? Lumayan juga yang terkumpul dari situ.

dan untuk Scoop ?
Ini kali terakhir saya bertransaksi.
Mungkin ada yang mengalami hal serupa ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p