Skip to main content

Menanti XMax mengaspal di Jalanan

Urusan motor tunggangan beroda dua, sebenarnya saya sudah cukup nyaman dengan si merah, Yamaha Scorpio yang berkapasitas mesin 225cc tahun 2011 itu. Apalagi pasca modifikasi kaki-kaki, menjajal jalanan hingga ke pelosok proyek jadi jauh lebih mantap berkat ban dan pelek besar juga penambahan tinggi dan perubahan footstep underbone.
Tapi dibalik semuanya, ada satu aktifitas yang berkurang yaitu berkendara dengan keluarga.
Saya tak lagi bisa mengajak anak-anak dan istri sekaligus, mengingat Mirah putri pertama saya kini sudah beranjak remaja, Intan biasanya meminta duduk di depan sedang Ara yang paling kecil masih harus digendong ibunya.
Sepertinya memang harus memilih tunggangan baru kedepannya.

Jika melirik kebutuhan, yang ideal sebenarnya ada pada motor besar Harley Davidson. Baik yang bertipe Wings itu atau sepalanan yang Trike. Tapi untuk kantong ukuran pekerja masyarakat, sepertinya bakalan mengundang KPK datang menyadap jika melihat dari besaran gaji yang didapat. Tentu musti pintar pintar nyari sampingan baik untuk membeli motornya dan juga pemeliharaan bulanannya. Dan itu saya yakin bakalan makin jauh atau harus dibuang jauh-jauh.

Sepupu yang diajak berhitung modifikasi kemarin sempat berkata. ‘Bli kalo bisa dalam memilih motor minimal ya naik tingkat. Jangan kembali pada mantan, atau turun status.’
Ini terlontar saat saya berkeinginan menjual motor Honda Tiger 2000 keluaran tahun 1998, dan sedikit kebingungan menentukan pilihan. Antara Yamaha Byson dengan Tiger Revo saat itu.
Kenapa jadi memilih Scorpio ya salah satu pertimbangannya ya itu. Masuk akal juga sih.

Maka dari tunggangan awal Honda Astrea 800, naik menjadi Honda Tiger 2000, beralih ke Yamaha Scorpio 225, kini sedang berancang-ancang memilih yang punya kapasitas mesin sedikit lebih tinggi dari itu, namun terjangkau.

Nah ceritanya lagi nungguin XMax dirilis resmi nih. Infonya sih Agustus tahun ini. Benar tidaknya ya itu soal nanti.
Tapi ngomong-ngomong XMax itu yang mana ya ?

Yamaha XMax.
Menyitir namanya terlihat benar merupakan keluarga motor matic keluaran Jepang yang punya bodi sedikit bongsor ketimbang sejawatnya.
Selama ini yang udah mengaspal duluan itu ada versi TMax yang punya mesin 550cc dengan harga jual setara Toyota Avanza keluaran terbaru, dan seri NMax yang bermesin setara Byson.

XMax PanDeBaik 4

Mesinnya sendiri berkapasitas 250cc, dengan perwajahan yang mirip dengan NMax.
Tadi sempat baca di tabloid Motor terbaru melalui aplikasi S-Lime miliknya Samsung Galaxy Tab 3V. Hmmm… kelihatannya menjanjikan.

Persoalan harga sepertinya bakalan setara Honda PCX atau bisa jadi setara Suzuki Inazuma atau Kawasaki Ninja 250 yang artinya dalam waktu dekat musti siap-siap ngejualin si merah Scorpio dan nabung nabung dikit lagi biar bisa tercapai angan-angannya.

Secara penampilan sih kelak bakalan kalah sangar dibanding si merah, yang mantap diajak touring ke proyek jalan lingkungan di seantero Kabupaten Badung.
Tapi mengingat aktifitas sudah gak lagi mupeng dengan jalan jauh ke seberang lautan atau rame-rame di komunitas, lebih banyak ke aktifitas keluarga, sepertinya saya sudah siap berkorban untuk kendaraan yang satu ini.

XMax, kelihatan worth it untuk dinanti.
Doakan yah…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p