Skip to main content

Uji SpeedTest dan Download empat Jaringan iNet

Secara kebetulan ada empat Jaringan internet yang digunakan di rumah Nangka, terpantau dari informasi sementara diantaranya,
1. IndiHome milik Telkom yang terpasang 24 Jam pada telepon rumah dengan tarif Rp. 80.000 sebulannya,
2. Axis yang diakuisisi oleh XL beberapa waktu lalu berada di ponsel utama Samsung Galaxy Note 3 lewat paket Axis ProUnlimited 2 GBnya yang Rp. 49.000 sebulan, trus ada
3. SmartFren dengan paket Internet Volume 2 GB seharga Rp. 60.000 dan
4. Tri lewat paket 5 GB yang seharga Rp. 125.000, paling besar sejauh ini.

Iseng melakukan uji kecepatan jaringan menggunakan aplikasi Speedtest dan uji Download video musik official miliknya Guns N Roses melalui aplikasi TubeMate. Mau tahu hasilnya sejauh ini ?
Berikut screenshotnya :

1. Jaringan IndiHome terpantau oke. Kecepatan Download pada Hasil yang dipetakan oleh SpeedTest mencapai 14,80 MBps sedang Upload 1,92 MBps dan Kecepatan Download videonya sekitar 14,1 MBps. Lumayan Konsisten kelihatannya.

2. Jaringan Axis terpantau hampir setengahnya, atau sekitar 7,40 MBps untuk Download dan 0,19 MBps untuk Upload. Kecepatan Download video melalui aplikasi TubeMate nya ternyata sedikit lebih tinggi, sekitar 7,7 MBps.

3. SmartFren hadir lewat jaringan 4G LTE nya yang menyajikan kecepatan paling tinggi diantara keempat operator yang di uji coba yaitu 29,90 MBps untuk Download dan 3,43 MBps untuk Upload. Sedangkan Kecepatan Download videonya mencapai 133 MBps yang melahap November Rain dalam hitungan 2 detik saja. Kaget ?

Pasti…

4. Sayangnya untuk Tri Indonesia, yang meskipun sudah mencoba paket besar senilai Rp. 125.000 untuk kuota data 5 GB, kecepatan yang didapat dari hasil pengujian, merupakan yang terendah dari semuanya yaitu sebesar 1,03 MBps untuk Download dan 1,98 MBps untuk Upload. Eh, ndak kebalik tuh ?

Dan untuk kecepatan Download video musiknya hanya kisaran 128 KBps. Sangat Mengecewakan tentu saja.

Dari keempat hasil pengujian diatas, ada sisi positif dan negatifnya sih ya kalo mau lebih dicermati.

Artinya meskipun kecepatan Download dan Uploadnya tergolong tinggi saat diuji dengan menggunakan aplikasi SpeedTest maupun TubeMate, tapi kalo kuotanya kecil, rasanya gak bakalan terasa dan gak bakalan cukup buat bekal sebulan.
Sebaliknya, dengan kecepatan yang paling rendah bahkan mungkin kelak membutuhkan tingkat kesabaran yang paling tinggi, apalagi dengan kuota yang luas, sepertinya usia paket bakalan puanjang bahkan bisa jadi ndak habis tergunakan hingga akhir bulan tiba.

Nah, mau pilih yang mana, tentu ya terserah kalian yang punya keputusan. Meski ada dua operator raksasa lainnya yang belum diikutkan disini kali ini.

Tapi kalau untuk sekedar perbandingan, saya rasa sudah lebih dari cukup deh.
Menurut kalian ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian