Skip to main content

(Pilihan) Games di Masa Kerja PNS

Salah satu Kesalahan penempatan Meja Kerja di lingkungan pegawai Pemerintahan adalah posisi komputer yang SEHARUSNYA membelakangi Pintu Masuk…

Tujuannya adalah agar para Pegawai bisa tanggap dan cepat saat ada tamu atau warga yang datang untuk meminta Informasi, sehingga begitu sang tamu datang membuka pintu, mata si pegawai pun bisa langsung tahu… selain untuk memudahkan bermain games tanpa ketahuan *uhuk

Hehehe… itu hanya sebuah joke yang saya lontarkan pasa status FaceBook senin siang, 17 Juni 2013 waktu lalu. Sesaat setelah memergoki salah seorang kawan yang sedang bermain games Zuma di ruangannya yang kosong, entah hanya karena ingin membunuh waktu ataukah memang gag ada yang bisa dikerjakan lagi (bahasa halus untuk kurang kerjaan *uhuk)

Tapi itulah, salah satu opsi positif yang dahulu pernah saya tawarkan saat awal-awal menjadi Pe eN eS. Setidaknya menjadi positif ketimbang mereka keluyuran di mall, pasar atau pulang kerumah, bahkan ada juga yang memilih untuk janjian dikamar shorttime… oke, memang gag semuanya Pe eN eS itu begitu, namun demikianlah kenyataan yang sebenarnya.

Akan tetapi apa yang ingin saya ceritakan kali ini bukanlah soal minimnya kedisplinan para Pe eN eS kita yang hingga kini masih digandrungi untuk menjadi salah satu mata pencaharian paling santai, namun lebih pada pilihan Games atau permainan komputer yang sejak jaman dahulu kala sudah digemari untuk membunuh waktu luangnya.

Pertama dan paling fenomenal tentu saja Bola-Bola. Sebenarnya games yang satu ini memiliki nama asli Magic Lines, tapi lantaran bentuk permainan yang menyajikan gambar bola dalam 2 dan 3 dimensi, maka sebetulnya sah-sah saja dinamakan demikian. Bahkan baik penamaan shortcut maupun file aplikasinya pun sudah diubah menjadi Bola-Bola tadi.

Awalnya memang membingungkan saat pertama kali ditanya perihal games Bola-Bola, karena dalam pandangan saya, Bola-Bola justru mengarah pada permainan Bounce kembangannya GameHouse yang saat itu saya sukai. Maka bisa ditebak, bahwa selain games Bola-Bola atau Magic Lines, Bounce pun dengan segera diminati dan saya jadi kebanjiran order untuk mengcopy-nya ke komputer atau pc di lain ruangan. Apalagi saat itu yang namanya FlashDisk masih belum familiar, dan slot USB di PC pun masih tergolong langka.

Berbekal sekeping cd-r berisikan installer file games milik GameHouse bajakan, sayapun naik turun bergantian pindah dari satu pc ke pc lain, hanya untuk menginstalasi permainan Bounce Out plus makin berkembang menjadi Zuma, Feeding Frenzy dan banyak lagi lainnya. Masa penularan pembunuh waktu dari sisi positifpun sukses dengan sempurna.

Dibandingkan dengan pola perkembangan pilihan ketersediaan games yang dimainkan oleh para Pe eN eS di lingkungan kami, bisa dikatakan sangat lambat jika dibandingkan dengan jenis permainan yang pernah saya kenali dan uji coba di kantor, seperti GTA II, III, Raiden, Cake Mania, Plants and Zombie hingga Need For Speed. Yang ada hingga kini masih betah untuk dimainkan hanyalah Zuma, seperti yang saya pergoki tadi.

Padahal awal tahun lalu, saya sempat menginstalasi beberapa permainan Angry Birds yang sayangnya menurut mereka masih tergolong sulit untuk dimainkan ketimbang Zuma. Dan rasa deg-degannya itu yang gag ada. Sehingga untuk melengkapi seri Zuma yang ada, sayapun melepas beberapa games atau permainan senada seperti misalkan Luxor. Namun tetap saja Zuma menjadi favorit.

Tapi ngomong-ngomong, ada yang tau games atau permainan apa yang dahulu ngetrend di kalangan pegawai Pe eN eS dimanapun mereka berada ? saya kasihkan clue atau petunjuk, yaitu di era disket 1.44 ataupun disket besar ? ini saya lakoni pada masa SMP dahulu, kerap diajak mampir ke kantor kelurahan dan dinas dekat rumah oleh kakak-kakak yangg sudah berstatus pegawai pemerintahan. Hehehe…

Tetris, Supaplex, Doom (tingkat mahir) atau MotoGP. Yang Secara grafis, jangan dulu deh disaingkan dengan games pemula masa kini, karena dari segi ukuran file eksekusinya pun masih tergolong mini. Satu disket kecil yang berukuran 1,4 MB pun bisa diisi sekitar 5-10an games terbaik masa itu :p

Nah, kalian sendiri, masuk masa games yang mana ? :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian