Skip to main content

Perubahan Perilaku akibat Android

  • Ternyata keputusan buat pindah ke lain #Android itu beneran yahud *masih asyik ngubek Market buat uji GalTab 7+
  • Mengingat #Android itu lumayan boros batere, maka kapasitas 4000mAh sudah mencukupi buat #ngandroid seharian tanpa bawa charger kemana”
  • GalAce #1 memang keren, tapi kalo kemana”musti deket”stop kontak kok kayaknya gag asyik yah :p
  • Dengan kapasitas batere yang besar, aktifitas #ngandroid pun bisa dilakoni sambil menanti waktu pulang kerja 🙂
  • Sejak pake #Android bisa dikatakan ada banyak perubahan perilaku dari yang positif hingga negatif
  • Kalo positifnya, jadi rajin ngetwit dari soal Tips #Android hingga ke yang ngawur” (-_-“)
  • Makin rajin ngeBLoG terutama yang ada kaitannya dengan #Android dan teknologi diseputarannya
  • Rajin nyambangi #whatsapp pasca nurunin tentang aplikasi tersebut, jadi punya banyak teman dari berbagai daerah
  • Sedang negatifnya, kadang suka keasyikkan kalo sudah #ngandroid, lupa anak lupa istri (-_-“)
  • Kerap ditegur kalo sudah keranjingan nge-games dan mantau Twit tertentu
  • Jadi ilfil dengan perangkat smartphone yang cuma ngandelin aplikasi messenger XD
  • Lebih suka duduk dekat colokan listrik ketimbang di areal depan saat diharuskan hadir dalam rapat atau pertemuan o_O
  • Perubahan Perilaku juga terjadi saat perpindahan perangkat dari ponsel GalAce #1 ke tabletpc GalTab 7+
  • Pertama, jadi jarang bawa charger kemana mana kecuali kalo ngantor dan nginep di rumah Mertua
  • Kedua, jadi rajin nyambangi Market, mentang”punya storage gede dan procie dualcore 🙂
  • Ketiga, jadi suka coba”app dan games, gag lupa berburu app unik sebagai bahan blog nantinya
  • Keempat, jadi makin jarang bawa laptop baik yg 13″ atau 10″, rata rata aktifitas kantor bisa digantikan oleh GalTab 7+
  • Kelima tentu, makin rajin nulis draft blog via GalTab plus posting via app WordPress
  • Comments

    Postingan Lain

    Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

    Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

    Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

    Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

    Menantu Mertua dan Calon Mertua

    Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

    Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

    Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

    Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

    Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja